Najwa Shihab
Najwa Shihab yang akrab dipanggil Nana[2] (lahir di Ujung Pandang, 16 September 1977; umur 47 tahun) adalah penyampai berita di stesen televisyen Metro TV berkarayatan Indonesia berketurunan Mesir, Yaman, India dan Bugis, Melayu ini ternyata juga memiliki keturunan darah India. Selain itu, Najwa Shihab juga memiliki keturunan negara Arab, Nepal, Bangladesh
Najwa Shihab | |
---|---|
Kelahiran | |
Warganegara | Indonesia |
Pekerjaan | |
Tahun aktif | 1999 - kini |
Televisyen | Mata Najwa, Catatan Najwa |
Pasangan | Ibrahim Sjarief Assegaf (k. 1997) |
Rakan kongsi domestik | Najeela Shihab (adik) |
Anak-anak | 2 |
Bapa | Quraish Shihab |
Saudara | Alwi Shihab (paman) |
Kehidupan pribadi
suntingBeliau pernah menjadi anchor program berita prime time Metro Hari Ini, Suara Anda dan program temu bual, Mata Najwa.
Pada bulan Ogos 2017 melalui episod Catatan tanpa Titik, beliau secara rasmi mengundurkan diri dari MetroTV yang telah membesarkan namanya.[3] Dan pada 10 Januari 2018, Najwa Shihab melalui Mata Najwa tampil kembali di Trans7 dengan tetap menempati slot yang sama seperti sewaktu di Metro TV, yakni hari Rabu pukul 20:00 WIB.[4]
Pada tahun 2018, setelah berkecimpung menjadi jurnalis selama 17 tahun, Najwa Shihab mendirikan Narasi TV, sebuah perusahaan berita dan media omni-channel yang menciptakan beberapa jenis kandungan berita.[5]
Biografi
suntingAwal hidup dan pendidikan
suntingNajwa Shihab anak perempuan kedua kepada Quraish Shihab, Menteri Agama zaman Kabinet Pembangunan VII.
Najwa Shihab adalah alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia tahun 2000. Semasa SMA . beliau terpilih mengikuti program AFS laksanaan bersama Yayasan Bina Antarbudaya selama satu tahun di Amerika Syarikat.
Kerjaya kewartawanan
suntingBeliau memulakan kerjaya sebagai wartawan dalam bahagian berita di Rajawali Citra Televisi Indonesia pada tahun 1999. Setahun kemudiannya beliau memilih bersama Metro TV, stesen khusus berita yang muncul dinilai beliau lebih menjawab minat besarnya terhadap dunia jurnalistik.[6]
Saat bencana gempa bumi dan tsunami melanda Aceh pada hujung tahun 2004, Najwa Shihab tiba di kawasan tersebut pada hari-hari pertama berikutan bencana, menyaksikan kedahsyatan musibah itu sambil dikelilingi tumpukan mayat yang belum terurus. Kegiatan laporan yang dilakukan beliau memberi andil bagi meluasnya kepedulian dan empati masyarakat luas terhadap tragedi kemanusiaan itu. Malah, laporan dilakukan beliau mendapat perhatian menunjukkan kealpaan pemerintah Indonesia yang dilihat tidak siap menghadapinya lagi-lagi saat mewawancara pihak paling bertanggungjawab atas pengendalian pasca-bencana seperti Alwi Shihab, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat yang juga bapa saudaranya.[7] Pada tahun 2005, Najwa Shihab memperoleh penghargaan dari PWI Pusat dan PWI Jaya untuk laporan-laporannya dari Aceh.
Nana menikah dengan Ibrahim Assegaf, dan sudah memiliki satu orang anak laki-laki yang akrab dipanggil Izzat (17 tahun).[1]
Penghargaan diraih
suntingTahun 2006, Najwa Shihab terpilih sebagai Jurnalis Terbaik Metro TV, dan masuk nominasi Pembaca Berita Terbaik Panasonic Awards.
Pada tahun yang sama, bersama sejumlah wartawan dari berbagai negara, Najwa terpilih menjadi peserta Senior Journalist Seminar yang berlangsung di sejumlah kota di AS, dan menjadi pembicara pada Konvensi Asian American Journalist Association.
Tahun 2007, pengakuan terhadap profesionalisme Najwa Shihab tidak hanya datang dari dalam negeri, tapi juga mancanegara. Terbukti, selain kembali masuk nominasi Pembaca Berita Terbaik Panasonic Awards, . beliau juga masuk nominasi (5 besar) ajang yang lebih bergengsi di tingkat Asia, yaitu Asian Television Awards untuk kategori Best Current Affairs/Talkshow Presenter. Pengumuman pemenang dilangsungkan pada bulan November 2007 di Singapura. Jika pada Panasonic Awards pemenang dipilih dari jumlah sms terbanyak, maka penentuan pemenang pada Asian TV Awards dilakukan oleh panel juri yang beranggotakan TV broadcaster senior dari berbagai negara di Asia.
Salah satu acara yang dipandu Najwa Shihab dan cukup membekas di benak publik, adalah debat kandidat Gubernur DKI Jakarta. Debat yang mempertemukan pasangan Fauzi Bowo-Priyanto dan Adang Daradjatun-Dani Anwar itu diselenggarakan oleh KPUD DKI Jakarta, disiarkan secara langsung oleh Metro TV dan Jak TV. Najwa terpilih sebagai pemandu debat menyisihkan sejumlah pembawa acara yang diseleksi KPUD DKI Jakarta.
Lantaran memutuskan untuk secara total terjun di dunia jurnalistik dan TV broadcast, Najwa Shihab terus-menerus berupaya memperkuat dan memperkaya wawasan keilmuannya. Pada awal 2008, beliau terbang ke Australia sebagai peraih Full Scholarship for Australian Leadership Awards dan mendalami bidang hukum media.
Pada tahun 2010, kembali Najwa Shihab masuk sebagai nominasi Presenter Berita Terbaik Panasonic Awards, walaupun pada akhirnya Putra Nababan yang diputuskan sebagai pemenang.
Penglibatan aktivisme
suntingNajwa Shihab dan gerakan membaca: itulah dunia Najwa Shihab saat ini. Mengampanyekan kecintaan pada buku, bicara tentang literasi, memiliki kepedulian pada tingkat membaca buku di kalangan anak muda, beliau terlibat dalam beberapa gerakan literasi. Hal ini diakuinya sebagai sebuah tantangan besar, karena beliau dipercaya mengemban peran sebagai Duta Baca Indonesia. Najwa Shihab ditunjuk sebagai Duta Baca Indonesia (2016 - 2020) oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, dengan tugas utama menyebarkan minat baca ke penjuru negeri.
Selain Duta Baca Indonesia, Najwa Shihab juga menjadi Duta Pustaka Bergerak. Jaringan literasi yang mendedikasikan untuk membangun perpustakaan bergerak, dari satu wilayah ke wilayah lain, dengan sarana prasarana sederhana. Dalam program tersebut, ada pihak-pihak yang menyebarkan buku memakai kuda, pedati, perahu, vespa, dan sebagainya. Tugas Najwa Shihab adalah membangun kepedulian terhadap buku dan gerakan membaca, menyebarkan bahan bacaan ke berbagai penjuru negeri, dalam upayanya meningkatkan minat baca di Indonesia.
Buku Terkait
sunting- Mantra Layar Kaca, Fenty Effendy, 2015
- Catatan Najwa, Najwa Shihab, 2016
- Berguru News Anchor Pada Najwa Shihab, Penerbit Republika
Penghargaan dan nominasi
suntingTahun | Penghargaan | Kategori | Hasil |
---|---|---|---|
2006 | Panasonic Awards 2006[6] | Pembaca Berita Terfavorit | Tercalon |
2007 | Panasonic Awards 2007[6] | Tercalon | |
2010 | Panasonic Gobel Awards 2010[6] | Presenter Berita Terfavorit | Tercalon |
2011 | Panasonic Gobel Awards 2011[6] | Presenter Berita Terfavorit | Tercalon |
Presenter Talkshow Terfavorit | Tercalon | ||
2012 | Panasonic Gobel Awards 2012 | Presenter Talkshow Berita & Informasi Terfavorit | Tercalon |
2013 | Panasonic Gobel Awards 2013[6] | Presenter Berita & Informasi Terfavorit | Tercalon |
Presenter Talkshow Berita & Informasi Terfavorit | Tercalon | ||
2014 | Panasonic Gobel Awards 2014 | Presenter Berita & Talkshow Berita Terfavorit | Tercalon |
2015 | Panasonic Gobel Awards 2015 | Presenter Talkshow Berita & Informasi Terfavorit | Menang |
2016 | Panasonic Gobel Awards 2016 | Presenter Talkshow | Tercalon |
2017 | Panasonic Gobel Awards 2017 | Presenter Talkshow Current Affairs & News | Menang |
2018 | Panasonic Gobel Awards 2018 | Presenter Talkshow Berita | Tercalon |
Indonesian Television Awards 2018 | Pembawa Acara Terpopuler | Tercalon |
Penghargaan Lain
sunting- Insan Pertelevisian Terbaik dalam ajang Panasonic Gobel Awards (2016)
- The Influential Woman of The Year dari Elle Magazine (2016)
- Most Progressive Figure oleh Forbes Magazine (2015)
- Presenter Pemilukada Terbaik oleh Badan Pengawas Pemilu (2015)
- Young Global Leader oleh The World Economic Forum (2011)
- Highly Commended for the Best Current Affairs Presenter di Asian Television Award (2009 dan 2007)
- Australian Alumni Award for Journalism and Media (2009)
- National Award for Journalistic Contribution to Democracy (2010)
- Jurnalis Terbaik Metro TV 2006[6]
- Young Global Leader (YGL) 2011 dari World Economic Forum (WEF)[6]
- Asian Television Awards (ATA) 2011 Pemenang Kedua atau Highly Commended
- Best Current Affairs Presenter dalam acara Mata Najwa di Metro TV. Sebelumnya pada tahun 2009 juga menjadi Juara kedua dan pada tahun 2007 menjadi Juara Ketiga.[8]
Narasumber yang pernah diwawancarai
sunting- Joko Widodo, Presiden ke-7 RI
- Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden ke-6 RI
- Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI
- B.J. Habibie, Presiden ke-3 RI
- Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI
- Boediono, Wakil Presiden ke-11 RI
- Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra
- Fadli Zon, Wakil Ketua DPR RI
- Fahri Hamzah, Wakil Ketua DPR RI
- Agus Rahardjo, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi
- Tito Karnavian, Kepala Kepolisian Republik Indonesia
- Gatot Nurmantyo, Panglima TNI
- Puan Maharani, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
- Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Kemaritiman
- Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan
- Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan
- Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama
- Yasonna Laoly, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
- Hanif Dhakiri, Menteri Ketenagakerjaan
- Pratikno, Menteri Sekretaris Negara
- Pramono Anung, Sekretaris Kabinet
- Teten Masduki, Kepala Staf Kepresidenan
- Basuki Tjahaja Purnama, Mantan Gubernur DKI Jakarta
- Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah
- Soekarwo, Gubernur Jawa Timur
- Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Barat
- Zumi Zola, Gubernur Jambi
- Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya
- Emil Dardak, Bupati Trenggalek
- Ridwan Kamil, Wali Kota Bandung
- Mustofa Bisri, ulama, pengelola ponpes Raudlatut Thalibin
- Quraish Shihab, Ulama, Pendiri Pusat Studi Al-Qur'an (sekaligus ayah dari Najwa Shihab)
- Salahuddin Wahid, ulama, pengelola Ponpes Tebuireng
- Rhenald Kasali, Inisiator Rumah Perubahan
- Antasari Azhar, Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi/bekas terpidana kasus pembunuhan
- Abraham Samad, Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi
- Ruhut Sitompul, Politisi
- Hotman Paris Hutapea, Advokat
- Titiek Puspa, artis senior
- Slank, grup band
- Godbless, grup band
- Addie MS, pimpinan Twilite Orchestra
- Rhoma Irama, pimpinan Soneta Band.
- Novel Baswedan, penyidik KPK. Merupakan tokoh terakhir yang diwawancarai Najwa Shihab saat masih di MetroTV.
- Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, Mantan Mendikbud
- Sandiaga Uno, Wakil Gubernur DKI Jakarta
- David Beckham, pemain sepak bola
- Theys Hiyo Eluay, tokoh kemerdekaan Papua
- Raditya Dika, komikus dan sutradara
- Syahrini, penyanyi
- Adian Napitupulu, politikus PDIP
- Mahathir Mohamad, Perdana Menteri Malaysia
- Anwar Ibrahim, Mantan Deputi Perdana Menteri Malaysia
Rujukan
sunting- ^ a b "Najwa Shihab, Diingatkan Anak Aceh". Republika (dalam bahasa Indonesia). 18 Mei 2007. Diarkibkan daripada yang asal pada 2007-09-29. Dicapai pada 2019-10-19.
- ^ (Indonesia) Terhormat Meski Tanpa Jilbab. Profil Najwa di Syir'ah
- ^ "Ini ternyata alasan Najwa Shihab keluar dari Metro TV". Dicapai pada 9 Ogos 2017.
- ^ Tribun News: Program Mata Najwa Nongol Lagi Tapi Kini Pindah ke Trans7 diakses 10 Januari 2018
- ^ Rahman, Adi Fida. "Najwa Shihab Sempat Galau Saat Bikin Startup". detikinet (dalam bahasa Inggeris). Dicapai pada 2018-09-07.
- ^ a b c d e f g h "Biografi Najwa Shihab". Dicapai pada 1 Juli 2014. line feed character in
|title=
at position 15 (bantuan); Check date values in:|accessdate=
(bantuan) - ^ "Najwa Shihab Peroleh PWI-Jaya Award. Kompas Cybermedia, 2 Februari 2005". Diarkibkan daripada yang asal pada 2007-03-22. Dicapai pada 2019-10-19.
- ^ "Najwa Shihab Raih Asian Television Award". 12 Desember2011. Check date values in:
|date=
(bantuan)
Lihat juga
suntingPautan luar
sunting- Laman web persendirian rasmi Diarkibkan 2020-04-26 di Wayback Machine
- Laman program Mata Najwa Diarkibkan 2019-01-25 di Wayback Machine dikendalikan beliau
- Profil beliau di MetroTV
- Profil beliau di Fakultas Hukum Universitas Indonesia Diarkibkan 2007-07-04 di Wayback Machine
- Najwa Shihab, Saya Itu Aslinya Seperti Ini. Top Career Diarkibkan 2017-02-11 di Wayback Machine
- (Indonesia) Profil di laman KapanLagi.com.
- Najwa Shihab di Facebook
- Najwa Shihab di TikTok
- Najwa Shihab di Instagram
- Najwa Shihab di Twitter