Eduard Douwes Dekker
Eduard Douwes Dekker (2 Mac 1820 - 19 Februari 1887) atau dikenali pula dengan nama pena Multatuli (dari frasa bahasa Latin multa tuli: "banyak yang aku sudah derita"), adalah penulis Belanda yang terkenal dengan Max Havelaar, novel satira tahun 1860 dikaryakan beliau yang berisi kritikan terhadap perlakuan buruk para penjajah Belanda terhadap orang-orang peribumi Hindia Belanda (atau Indonesia moden).
Eduard Douwes Dekker | |
---|---|
Lahir | Amsterdam, Belanda | 2 Mac 1820
Meninggal dunia | 19 Februari 1887 Ingelheim, Rhiein, Jerman | (umur 66)
Pekerjaan | Penulis, dramawan |
Warganegara | Belanda |
Beliau disanjung sebagai salah seorang penulis terhebat Belanda kerana gaya pengkaryaannya yang radikal dan bersahaja berbanding penulisan Belanda yang sezamannya[1]
Awal hayat
suntingEduard lahir di Amsterdam pada 2 Mac 1830 kepada Sietske Eeltjes Klein (atau "Klijn"), seorang anak jati Ameland[2] dan Engel Douwes Dekker seorang kapten kapal yang cukup besar pengalaman asal dari Zaan, Holland Utara.[3] Beliau anak keempat dari lima adik-beradik[2] dalam sebuah keluarga Mennonit; seorang abangnya, Jan merupakan datuk Ernest Douwes Dekker, tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia.
Eduard kemudian disekolahkan di sekolah Latin Singel. Pada awalnya Eduard menempuh pendidikan dengan lancar kerana prestasi dan kepandaiannya, namun beliau lama kelamaan merasa bosan sehingga prestasinya merosot; hal ini membuat ayahnya langsung mengeluarkannya dari sekolah tiga tahun dalam pengajiannya[4] dan beliau ditempatkan di sebuah pejabat (kantoor) dagang sebagai pembantu suatu perusahaan tekstil.[5]:401 Penempatannya di sana membuatnya merasa Eduard dijauhkan dari pergaulan dengan kawan-kawannya sesama keluarga yang serba ada bahkan di kedudukan yang dianggapnya hina, tetapi di sanalah dirinya merasa bagaimana menjadi seorang miskin dan berada di kalangan bawah masyarakat.
Pekerjaan ini dilakukannya selama empat tahun dan meninggalkan kesan yang tidak terlupakan selama hidupnya. "Dari hidup di kalangan yang memiliki pengaruh kemudian hidup di kalangan bawah masyarakat membuatnya mengetahui bahawa banyak kalangan masyarakat yang tidak memiliki pengaruh dan perlindungan apa-apa", seperti yang diucapkan Paul van 't Veer dalam biografi Multatuli dikarang beliau.
Ke Hindia Belanda
suntingKetika ayahnya pulang dari perjalanan, dilihatnya perubahan kehidupan dan keadaan dalam diri Eduard. Hal ini memunculkan niat pada ayahnya untuk membawanya dalam sebuah perjalanan. Pada saat itu, di Hindia Belanda terdapat kesempatan untuk mencari kekayaan dan jabatan, juga bagi kalangan orang-orang Belanda yang tidak berpendidikan atau berpendidikan rendah. Karena itu, pada tahun 1838 Eduard pergi ke pulau Jawa dan pada 1839 tiba di Batavia sebagai seorang kelasi yang belum berpengalaman di kapal ayahnya. Dengan bantuan dari relasi-relasi ayahnya, tidak berapa lama Eduard memiliki pekerjaan sebagai pegawai negeri (ambtenaar) di kantor Pengawasan Keuangan Batavia. Tiga tahun kemudian dia melamar pekerjaan sebagai ambtenaar pamong praja di Sumatra Barat dan oleh Gubernur Jendral Andreas Victor Michiels beliau dikirim ke kota Natal yang saat itu terpencil sebagai seorang kontrolir.
Kerjaya penulisan
suntingSenja usia
suntingEduard Douwes Dekker berpindah ke suatu rumah di Mainz berdekatan Sungai Rhein di Ingelheim am Rhein[6][7] dengan seorang anak buahnya. Selama dua belas tahun akhir hidupnya, Eduard tidaklah mengarang melainkan hanya menulis berbagai surat-surat. Di Ingelheim juga beliau menghabiskan sisa usianya; beliau meninggal dunia pada 19 Februari 1887 berusia 67 tahun akibat komplikasi asma.
Mayatnya dibakar di Gotha, abu-abunya pula disimpan di Muzium Multatuli. Pada 6 Mac 1948, bekas abu kedua-dua beliau dan jandanya disemadikan dalam suatu monumen di tanah perkuburan Westerveld di Driehuis.
Senarai karya
suntingNovel
sunting- 1860 - Indrukken van den dag
- 1860 - Max Havelaar of de koffiveilingen der Nederlandsche Handelmaatschappy
- 1861 - Minnebrieven
Novela
suntingDrama
sunting- 1843 - De eerloze (naskah drama, kemudian diterbitkan sebagai De bruid daarboven (1864))
- 1859 - Geloofsbelydenis (diterbitkan dalam jurnal pemikir bebas De Dageraad)
- 1860 - Brief aan Ds. W. Francken z.
- 1860 - Brief aan den Gouverneur-Generaal in ruste
- 1860 - Aan de stemgerechtigden in het kiesdistrikt Tiel
- 1860 - Max Havelaar aan Multatuli
- 1861 - Het gebed van den onwetende
- 1861 - Wys my de plaats waar ik gezaaid heb
- 1862 - Over vrijen arbeid in Nederlandsch Indië en de tegenwoordige koloniale agitatie (risalah)
- 1862 - Brief aan Quintillianus
- 1862 - Japansche gesprekken
- 1863 - De school des levens
- 1864 - De bruid daarboven. Tooneelspel in vijf bedrijven (naskhah drama)
- 1865 - De zegen Gods door Waterloo
- 1865 - Franse rymen
- 1865 - Herdrukken
- 1865 - Verspreide stukken (diambil dari Herdrukken)
- 1866-1869 - Mainzer Beobachter
- 1867 - Een en ander naar aanleiding van Bosscha's Pruisen en Nederland
- 1869-1870 - Causerieën
- 1869 - De maatschappij tot Nut van den Javaan
- 1870-1873 - Millioenen-studiën
- 1870 - Divagatiën over zeker soort van Liberalismus
- 1870 - Nog eens: Vrye arbeid in Nederlandsch Indië
- 1872 - Brief aan den koning
- 1887 - Onafgewerkte blaadjes
- 1891 - Aleid. Twee fragmenten uit een onafgewerkt blyspel (naskah drama)
Karangan
sunting- Siri Ideën
- jilid I (1862, terdapat pula dalam novel De geschiedenis van Woutertje Pieterse)
- jilid II (1864-1865)
- jilid III (1870-1871)
- jilid IV (1872, juga terdapat dalam naskah drama Vorstenschool)
- jilid V (1873)
- jilid VI (1873)
- jilid VII (1874-1877)
- 1871 - Duizend en eenige hoofdstukken over specialiteiten (esai satir)
Rencana
sunting- 1863 - De school des levens
Rujukan
sunting- ^ "Multatuli". Encyclopedia Britannica.
- ^ a b "Youth". Multatuli Museum.
- ^ van der Meulen, Dik (2002). Multatuli. Leven en werk van Eduard Douwes Dekker. Nijmegen: Sun. m/s. 34-36. ISBN 9789058750549.
- ^ Hermans, Willem Frederik (22 Mei 1976). "De raadselachtige Multatuli". De Telegraaf. m/s. 17.
- ^ Stuiveling, Garmt (1985). "Multatuli". Dalam G.J. van Bork; P.J. Verkruijsse (penyunting). De Nederlandse en Vlaamse auteurs van Middeleeuwen tot heden, met inbegrip van de Friese auteurs (dalam bahasa Belanda). Weesp: De Haan. m/s. 401-404.
- ^ ""Pamphlets and offprints from the Multatuli Museum: Biography". Memory of the Netherlands. National Library of the Netherlands.
- ^ "Max Havelaar". Multatuli Museum.
Pautan luar
sunting- Multatuli Museum
- Karya-karya oleh Eduard Douwes Dekker di Projek Gutenberg
- Karya oleh atau tentang Eduard Douwes Dekker di Internet Archive
- Karya oleh Eduard Douwes Dekker di LibriVox (buku audio domain awam)
- Butiran mengenai Multatuli di DBNL