Gundala (filem)

filem Indonesia


Gundala adalah filem adwira dari Indonesia tahun 2019 yang diarahkan dan ditulis oleh Joko Anwar diterbitkan bersama oleh Screenplay Films dan BumiLangit Studios, serta diedarkan oleh Legacy Pictures. Ia adaptasi watak komik Gundala dicipta Harya "Hasmi" Suraminata pada tahun 1969, malah filem sendiri merupakan terbitan pertama dalam waralaba media Jagat Sinema BumiLangit.[5]

Gundala
PengarahJoko Anwar
PenulisJoko Anwar
BerdasarkanGundala
Siri Komik oleh Hasmi
Dihasilkan olehSukhdev Singh
Wicky V. Olindo
Bismarka Kurniawan
DibintangiAbimana Aryasatya
Tara Basro
Bront Palarae
Ario Bayu
Rio Dewanto
SinematografiIcal Tanjung
Disunting olehDinda Amanda
Muzik olehAghi Narottama
Bemby Gusti
Tony Merle
Syarikat
penerbitan
BumiLangit Studios
Legacy Pictures
Diedarkan olehScreenplay Films
Tarikh tayangan
  • 28 Ogos 2019 (2019-08-28)
(Indonesia)
  • 26 Disember 2019 (2019-12-26)
(Malaysia)
Masa tayangan
123 minit[1]
119 minutes[2] (TIFF)
NegaraIndonesia
Bahasabahasa Melayu baku Indonesia
BajetRp30 bilion[3]
(AS$2.11 juta)
Pecah panggungRp67.67 bilion[4]
(AS$4.78 juta)

Filem ini dibintangi oleh Abimana Aryasatya sebagai Sancaka atau Gundala, bersama dengan Tara Basro, Bront Palarae, Ario Bayu, Cecep Arif Rahman, Rio Dewanto, dan Muzakki Ramdhan.[6] Filem ini telah ditayangkan pada 28 Ogos 2019 di Indonesia dan akan ditayangkan pada 26 Disember 2019 di Malaysia.

Barisan pelakon

sunting

Penerbitan

sunting

Pengembangan

sunting
   
Awalnya, Hanung Bramantyo (kiri) dipilih menjadi sutradara filem ini sebelum diganti oleh Joko Anwar.

Bumilangit Studios sebagai pemilik harta intelek Gundala telah mengembangkan ide membuat filem Gundala sejak 2008. Bumilangit Studios yang saat itu bernama Bumi Langit Pictures bekerja sama dengan Graha Media Visi dalam produksi filem ini. Pada mulanya ada khabar menyatakan bahawa filem ini akan disutradarai Alex J. Simal dan dibintangi Sandy Mahesa, Amelia Dinati, Dharma Suchdi, Chandra Gahli, dan Reina Abidin. Film ini direncanakan akan ditayangkan pada Juni 2009, tetapi rencana produksi tersebut menghilang ditelan angin.[7] Pada tahun 2010, terjadi kebohongan (hoax) yang dilakukan oleh Iskandar Salim, seorang fotografer dan desainer grafis yang menciptakan materi promosi untuk filem yang tidak dibuat tentang Gundala. Salim memperhatikan bahwa belum pernah ada filem yang menampilkan adiwira Indonesia dan ingin memulai debat publik tentang masalah ini. Dia membuat situs web resmi, halaman Facebook, poster, dan foto-foto ditampilkan yang diduga memperlihatkan filem yang sedang dibuat. Sebagai hasil dari perhatian yang dihasilkan oleh tipuan, pencipta Gundala, Hasmi, terlibat dalam negosiasi untuk menghasilkan filem nyata berdasarkan karakter ciptaannya itu. [8]

Produksi filem ini kemudian terdengar kembali tatkala Erick Thohir dari Mahaka Pictures memproduksi filem ini dengan Hanung Bramantyo sebagai sutradara.[9] Rencananya, filem ini dijadwalkan akan ditayangkan pada 2016.[10] Proses produksi tidak menemui kepastian sebelum akhirnya digantikan oleh Joko Anwar pada 2018. Keterlibatan Joko Anwar sebagai sutradara filem ini bermula dari sebuah status yang diunggah Joko di Instagram pada 18 Januari 2018 yang menampilkan gambar sayap perak.[11] Kemudian pada 4 April 2018, Joko Anwar diumumkan sebagai penulis dan sutradara untuk filem tersebut.

Joko Anwar mengakui bahwa proses penulisan skrip filem Gundala adalah pekerjaan tersulit selama karirnya. Dia biasanya menghabiskan 1-2 bulan untuk proses penulisan skrip, tetapi akhirnya menghabiskan 7 bulan untuk proyek ini. Menafsirkan kembali asal mula dari komiknya tahun 1969, ia menyusun ulang cerita itu dengan cara yang dapat menarik kaum milenial dan centenial. Komik dan catatan Hasmi tentang Gundala membantunya menulis skrip.[12] Film ini menghabiskan dana sebesar Rp30 miliar.[13]

Praproduksi

sunting

Joko Anwar merasa bahwa Abimana Aryasatya adalah aktor yang sempurna untuk memerankan Sancaka alias Gundala karena auranya yang lemah lembut namun kuat. Setelah beberapa upaya, Joko berhasil meyakinkan Abimana dan akhirnya ia pun menerima tawaran itu.[14] Sebelumnya Joko menjanjikan akan ada pemeran kejutan yang diumumkan.[15]

Kostum Gundala adalah upaya kerja tim antara Iwan Nazif (Bumilangit Creative Engine) dan Chris Lie (Caravan Studio). Produksi tersebut ditangani oleh Quantum Creations FX yang berbasis di Los Angeles, yang menggarap Daredevil, Watchmen, Supergirl, The Hunger Games, Star Trek, dan Iron Man.[16]

Pembuatan filem

sunting

Produksi filem ini melibatkan 1,800 orang pelakon dan pengambilan gambar dilakukan di 70 lokasi yang berbeda di Indonesia. Penggarapan filem ini memakan waktu hingga dua tahun.[17] Selama produksi filem, Joko melarang semua pemain untuk menonton filem lain untuk dijadikan rujukan bagi filem ini.[18] Dalam menulis filem, Joko sempat merasa sulit saat mencari tempat yang selesa untuk menulis sebelum akhirnya berhasil menemukan tempat yang dicari yaitu museum dan kuburan.[19]

Pascaproduksi

sunting

Pascaproduksi dimulai pada November 2018 dan selesai sekitar Juni 2019. Film Gundala melibatkan banyak pekerja filem di Indonesia, salah satunya adalah Khikmawan Santosa. Gundala adalah salah satu proyek terakhirnya sebelum ia meninggal pada 11 Mei 2019.[20]

Lagu Pemuzik

sunting

Salah satu runut bunyi yang melengkapi filem ini adalah lagu 1962 The End of the World oleh Skeeter Davis. Pasukan penerbitan setuju bahawa lirik mewakili tema utama filem; ketika banyak orang di suatu negara tidak menegakkan keadilan, mereka akan menuju akhir dunia.[21] Warner Music Indonesia menerbitkan album laluan suara mengandungi sembilan lagu akan dipilih dari sekitar tiga ratus lagu yang didaftarkan melalui Hashtag #GundalaSongTribute.[22]

Pemasaran

sunting

Video tampilan pertama filem Gundala ditampilkan di Indonesia Comic Con pada 28 Oktober 2018.[23] Teaser pertama dikeluarkan di Akaun YouTube rasmi Screenplay Films pada 12 April 2019. Sebulan kemudian, poster rasmi tersebut terungkap pada 28 Mei 2019.[24]

Untuk meningkatkan kesedaran awam tentang filem Gundala, M&C! dan penerbit Koloni akan menerbitkan dua jenis komik Gundala, versi remastering dari komik klasik Gundala (diterbitkan pada Juli 2019) dan adaptasi komik Gundala dari kisah yang disampaikan dalam filem (diterbitkan pada Ogos 2019). Versi remastering menyasarkan peminat komik Gundala asli pada tahun 1970-an dan 1980-an dan pengutip komik sekolah tua Indonesia, sedangkan versi adaptasi menyasarkan generasi milenium Indonesia yang tidak mengetahui watak Gundala sebelumnya. Komik Gundala juga akan didapati dalam bentuk digital di Line Webtoon, menyasarkan remaja Indonesia yang sering mengakses platform. Koloni, bersama dengan Gramedia Pustaka Utama dan Bumilangit, juga akan mengadakan beberapa roadshow di seluruh Indonesia. Roadshow filem Gundala dimulakan pada 15 Jun 2019 di Jakarta.[25] Dilaporkan pembelian tiket awal untuk pawagam yang disokong format suara Dolby Atmos sudah laris manis dibeli penonton.[26]

Twitter turut terlibat dalam meraikan kecuali keluaran Gundala dan Twivortiare seluruh Indonesia dengan memasang emoji di sebelah tagar berkaitan dengan dua filem itu.[27] Tagar Gundala sendiri menempati topik kelima paling hangat Twitter Indonesia.[28]

Keluaran

sunting

Gundala ditayangkan di Indonesia pada 29 Ogos 2019 setanggal dengan Twivortiare.[25] Filem ini juga ditayangkan sebagai sebahagian slot rancangan Midnight Madness di Festival Film Internasional Toronto 2019.[29] Lembaga Sensor Film mengklasifikasikan filem ini sebagai 13+.[30] Filem ini adalah filem pertama Indonesia yang menggunakan tata suara Dolby Atmos.[31]

Pada hari pertama, filem ini ditonton 174.013 orang.[32] Pada hari kedua, filem ini ditonton 312.776 orang.[33] Pada hari ketiga, filem ini ditonton 512.566 orang.[34]

Gundala bakal ditayangkan di Malaysia pada 26 Disember 2019 ini.[35] Tarikh-tarikh tayangan di negara-negara alam Nusantara lain seperti di Singapura dan Brunei belum dapat dipastikan.

Sambutan

sunting

Rancangan penghasilan Sekuel

sunting

Sebagai filem pertama dari Jagat Sinema Bumilangit, Gundala akan diteruskan oleh Sri Asih.[36]

Rujukan

sunting
  1. ^ "Gundala". FilmIndonesia.or.id. Dicapai pada 2019-08-30.
  2. ^ Kuplowsky, Peter. "Gundala". Toronto International Film Festival. Dicapai pada 2019-08-30.
  3. ^ Chua, Monica (2019-08-21). "Film 'Gundala' Habiskan Dana hingga Rp 30 Miliar" ['Gundala' film spent up to Rp30 billion]. CNBC Indonesia. Dicapai pada 2019-08-30.
  4. ^ "Hari Ketiga Tayang, 'Gundala' Lewati Setengah Juta Penonton" [Third day screening, 'Gundala' passes half a million moviegoers]. Viva. 2019-09-01. Dicapai pada 2019-09-01.
  5. ^ Wira, Ni Nyoman (2019-07-24). "Three fun facts about Joko Anwar's 'Gundala'". The Jakarta Post. Dicapai pada 2019-08-12.
  6. ^ "Official poster of Joko Anwar's 'Gundala' released". The Jakarta Post. 2019-05-30. Dicapai pada 2019-07-09.
  7. ^ Sugihardiyah, Rita (21 Mei 2008). "Gundala Putra Petir Beraksi Lagi!". Kapan Lagi. Dicapai pada 19 Agustus 2019. Check date values in: |accessdate= (bantuan)
  8. ^ Post, The Jakarta. "Holding on for a superhero". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggeris). Dicapai pada 2019-07-31.
  9. ^ Suhendra, Ichsan (25 September 2014). Kamil, Ati (penyunting). "Gundala Putra Petir Sempat Bikin Hanung Bramantyo Patah Arang". Kompas. Dicapai pada 19 Agustus 2019. Check date values in: |accessdate= (bantuan)
  10. ^ Djaya, Andi Baso (21 September 2014). "Film Gundala Putra Petir tayang 2016". Beritagar. Dicapai pada 19 Agustus 2019. Check date values in: |accessdate= (bantuan)
  11. ^ Pangerang, Andi Muttya Keteng (19 Januari 2018). Dewi, Bestari Kumala (penyunting). "Joko Anwar Dikabarkan Garap Film Superhero Gundala Putra Petir". Kompas. Dicapai pada 19 Agustus 2019. Check date values in: |accessdate= (bantuan)
  12. ^ Media, Kompas Cyber. "Joko Anwar Ramu Cerita Gundala Lewat Catatan Pribadi Mendiang Hasmi". KOMPAS.com. Dicapai pada 2019-07-31.
  13. ^ Syahrizal, Sidik (30 Mei 2019). "Garap Film Gundala, VIVA Rogoh Dana Rp 30 M Lebih". CNBC Indonesia. Dicapai pada 23 Agustus 2019. Check date values in: |accessdate= (bantuan)
  14. ^ Liputan6.com (2018-10-29). "Sempat Tolak Tawaran Main Film Gundala, Abimana Aryasatya Dapat Teror". liputan6.com. Dicapai pada 2019-07-31.
  15. ^ Andarningtyas, Natisha (28 Mei 2019). Pasaribu, Alvainsyah (penyunting). ""Gundala" janjikan karakter kejutan". Antara. Dicapai pada 15 Agustus 2019. Check date values in: |accessdate= (bantuan)
  16. ^ Liputan6.com (2019-05-29). "Kostum Gundala Dibuat di Tempat Kostum Superhero Marvel". liputan6.com. Dicapai pada 2019-07-31.
  17. ^ "Luar Biasa, Gundala Libatkan 1.800 Pemain di 70 Lokasi Syuting". Okezone. 30 Mei 2019. Dicapai pada 15 Agustus 2019. Check date values in: |accessdate= (bantuan)
  18. ^ Santosa, Lia Wanadriani (20 Juli 2019). Santoso, Imam (penyunting). "Joko Anwar larang pemain "Gundala" tengok film lain". Antara. Dicapai pada 19 Agustus 2019. Check date values in: |accessdate= dan |date= (bantuan)
  19. ^ "Tulis Naskah Film Gundala, Joko Anwar Keluar Masuk Museum dan Kuburan". Viva. 15 Juni 2019. Dicapai pada 24 Agustus 2019. Check date values in: |accessdate= dan |date= (bantuan)
  20. ^ Octaviany, Devy. "'Gundala' Jadi Salah Satu Proyek Film Terakhir Khikmawan Santosa". detikhot. Dicapai pada 2019-07-31.
  21. ^ Liputan6.com (2019-06-17). "Makna Lagu The End of The World di Film Gundala". liputan6.com. Dicapai pada 2019-07-31.
  22. ^ "Kotak hingga Anggota Jogja Hip Hop Foundation Isi Soundtrack Film Gundala". Medcom. 24 Agustus 2019. Dicapai pada 25 Agustus 2019. Check date values in: |accessdate= dan |date= (bantuan)
  23. ^ Liputan6.com (2018-10-28). "Pemeran Utama Film Gundala Diperkenalkan di Indonesia Comic Con". liputan6.com. Dicapai pada 2019-07-31.
  24. ^ Tim. "'Gundala' Tayang di Bioskop 29 Agustus 2019". hiburan (dalam bahasa Inggeris). Dicapai pada 2019-07-31.
  25. ^ a b Liputan6.com (2019-06-17). "Cerita Film Gundala Bakal Dituangkan ke dalam Komik". liputan6.com. Dicapai pada 2019-07-31.
  26. ^ "Heboh Tiket Presale Gundala Langsung Diserbu di Hari Pertama". Viva. 20 Ogos 2019. Dicapai pada 24 Ogos 2019.
  27. ^ Djaya, Andi Baso (8 Agustus 2019). "Kado spesial dari Twitter untuk Gundala dan Twivortiare". Beritagar. Dicapai pada 19 Agustus 2019. Check date values in: |accessdate= dan |date= (bantuan)
  28. ^ "Emoji Film Gundala Joko Anwar Trending Topic di Twitter Indonesia". Tirto. 1 Ogos 2019. Dicapai pada 25 Ogos 2019.
  29. ^ "Gundala". Festival Film Internasional Toronto. Dicapai pada 12 Agustus 2019. Check date values in: |accessdate= (bantuan)
  30. ^ Daftar Sensor. Lembaga Sensor Film. 22 Juli 2019. Diakses 12 Agustus 2019. Petunjuk: Ketik "Perburuan" pada kolom "Judul", klik "Tampilkan", kemudian klik tombol bergambar kertas yang terletak di sebelah kanan untuk mengetahui keputusan lengkap.
  31. ^ Rochimawati; Karnita, Yasmin (28 Mei 2019). "Joko Anwar: Gundala Bukan Film Superhero, Tapi Jagoan Indonesia". Viva. Dicapai pada 15 Agustus 2019. Check date values in: |accessdate= (bantuan)
  32. ^ Zahrotustianah (30 Agustus 2019). "Hari Pertama Lampaui Target, Gundala Raih Lebih dari 174 Ribu Penonton". Viva. Dicapai pada 12 September 2019. Check date values in: |date= (bantuan)
  33. ^ Permatasari, Adinda (31 Agustus 2019). "Baru Dua Hari Tayang, Gundala Disaksikan 300 Ribu Lebih Penonton". Viva. Dicapai pada 12 September 2019. Check date values in: |date= (bantuan)
  34. ^ Zahrotustianah; Budhi, Aiz (1 September 2019). "Hari Ketiga Tayang, Gundala Lewati Setengah Juta Penonton". Viva. Dicapai pada 12 September 2019.
  35. ^ Azwa Rahman (1 Oktober 2019). "Filem Adiwira Indonesia Gundala Bakal Masuk Pawagam Malaysia November Ini". Astro Gempak. Dicapai pada 12 Oktober 2019.
  36. ^ Santosa, Lia Wanadriani (18 Agustus 2019). Sari, Heppy Ratna (penyunting). "Setelah film "Gundala" akan hadir "Sri Asih"". Antara. Dicapai pada 19 Agustus 2019. Check date values in: |accessdate= dan |date= (bantuan)