Genre debaran

(Dilencongkan daripada Thriller (genre))

Genre debaran, genre seru atau genre seram ngeri (bahasa Inggeris: thriller) dalam konteks cereka (termasuk dalam wahana sastera, filem dan rancangan televisyen) dicirikan pewujudan latar dan jalan cerita yang mengungkitkan rasa tegang atau saspens, teruja, kejutan, menjangka dan rasa merisau yang memuncak.[1]

Jalan ceritakarya dalam genre ini sering menampilkan waak-watak utama ("protagonis") yang mengejar masa, melibatkan diri dalam banyak aksi berbahaya serta mendapatkan banyak bantuan yang kebetulan sangat diperlukan untuk menggagalkan rencana-rencana kejam para antagonis yang lebih kuat dan lebih lengkap persenjataannya.

Ciri-ciri utama

sunting

Watak-watak ditampilkan

sunting

Para protagonis dalam cerita ini biasanya adalah orang-orang berwatak keras yang terbiasa menghadapi bahaya: para petugas penegak undang-undang, mata-mata, tentara, pelaut atau pilot/penerbang. Namun kadang-kadang para protagonis ini adalah juga orang biasa yang terbawa pada bahaya secara tidak sengaja. Walau para protagonis ini biasanya dalam kalangan kaum lelaki, protagonis-protagonis wanita menjadi semakin lumrah sejak kebelakangan ini.

Latar cerita

sunting

Cerita seru seringkali mengambil tempat (dalam seluruh atau sebagian cerita) di lokasi-lokasi eksotis seperti kota-kota di luar negeri, gurun, kutub, atau di tengah-tengah lautan.

Gaya penceritaan

sunting

Cerita-cerita dalam genre ini seringkali sangat mirip dengan cerita-cerita misteri namun dapat dibedakan didasarkan pemerhatian struktur jalan ceritanya: seorang protagonis harus menggagalkan rancangan seorang musuh/antagonis daripada mencetuskan suatu tindakan jenayah yang telah terjadi. Cerita seru juga berlangsung dalam skala yang lebih besar: tindakan-tindakan kriminal yang harus digagalkan/dihentikan adalah pembunuhan berantai atau massal, terorisme, pembunuhan orang-orang penting atau usaha-usaha untuk menggulingkan pemerintahan suatu negara. Konfrontasi yang penuh bahaya dan kekerasan adalah elemen jalan cerita seru yang standar.

Kalau sebuah cerita misteri berakhir ketika misteri tersebut berhasil dibongkar, sebuah cerita seru berakhir ketika sang protagonis akhirnya berhasil mengalahkan sang penjahat, menyelamatkan dirinya sendiri dan nyawa orang lain. Dalam cerita seru yang dipengaruhi oleh film noir dan tragedi, jagoannya seringkali kehilangan nyawa dalam usahanya tersebut.

Kelaziman mengikut medium

sunting

Belakangan ini, ketika cerita seru semakin banyak dipengaruhi oleh tampilan-tampilan horor dan horor-psikologis dalam budaya pop, sebuah elemen yang menakutkan atau menjijikkan telah menjadi hal yang wajar untuk meningkatkan ketegangan. "Monster" ini bisa berbentuk apa saja, mulai dari seorang yang lemah secara fisik tetapi menjadi kuat karena intelektualnya (Saw), sebuah kekuatan supernatural (Dracula, The Amityville Horror, The Ring), makhluk luar angkasa (The End of The World, Independence Day), pembunuh berantai (Halloween, Friday the 13th, The Texas Chainsaw Massacre, Psycho), atau bahkan mikroba atau zat-zat kimia (Cabin Fever, 28 Days Later). Beberapa penulis memiliki gaya penulisan dengan menggabungkan semua elemen ini, seperti Richard Laymon dan F. Paul Wilson.

Perbedaan yang sama juga memisahkan cerita seru dari tipe-tipe cerita lainnya: petualangan, mata-mata, hukum, perang, fiksi kelautan dan lain-lain. Cerita seru tidak ditentukan dari inti perkaranya, tetapi lebih dari bagaimana inti perkara tersebut dipecahkan. Banyak cerita seru yang melibatkan petualangan mata-mata dan agen rahasia, tetapi tidak semua cerita mata-mata adalah cerita seru. Novel bertemakan mata-mata karya John le Carré, contohnya, secara jelas dan sengaja menolak dasar-dasar cerita seru. Sebaliknya, banyak cerita seru yang mencampuri tipe cerita lainnya yang biasanya memiliki sedikit atau tidak ada elemen seru sama sekali. Alistair MacLean, Hammond Innes, dan Brian Callison adalah para penulis cerita seru yang juga terkenal karena karya-karya tulisnya tentang cerita-cerita petualangan atau tragedi di laut di mana manusia harus berhadapan dengan perkasanya alam (lautan).

Subgenre

sunting

Genre ini dapat meliputi sub-tipe berikut ini (yang bisa menerapkan unsur-unsur dari tipe cerita lainnya):

Debaran aksi (action thriller)

sunting

Karya tipe ini seringkali berupa situasi berpacu dengan waktu, menampilkan banyak adegan kekerasan dan seorang tokoh antagonis yang jelas. Film-film tipe ini menggunakan banyak senjata, ledakan dan perlengkapan yang sangat banyak untuk merekam adegan-adegannya. Film-film ini seringkali memiliki elemen film misteri dan film kriminal, tetapi elemen-elemen ini tidak ditonjolkan. Contoh-contoh paling jelas untuk tipe ini adalah film-film James Bond, The Transporter, dan novel/film Jason Bourne (Bourne Identity, Bourne Supremacy, Bourne Ultimatum).

Debaran bencana (action thriller)

sunting

Karya tipe ini menceritakan konflik yang terjadi karena bencana yang disebabkan oleh alam maupun oleh manusia, seperti banjir, gempa bumi, badai, letusan gunung berapi, dan bencana alam lainnya, atau bencana nuklir sebagai bencana yang disebabkan oleh manusia. Contoh film tipe ini seperti Twister, Perfect Storm, dan Volcano.

Debaran ekologi (ecological thriller)

sunting

Dalam karya ini sang tokoh protagonis harus menghindarkan atau memperbaiki sebuah bencana alam atau bencana biologis, disamping harus berhadapan dengan musuh-musuh atau tantangan-tantangan yang ada di cerita thriller lainnya. Komponen lingkungan hidup seringkali menjadi pesan utama atau tema dari cerita. Contoh tipe thriller ini adalah The Loop karya Nicholas Evans, Echoes in the Blue karya C. George Muller, dan Elephant Song karya Wilbur Smith. Semua karya ini menonjolkan masalah-masalah lingkungan hidup yang nyata.

Debaran erotik (erotic thriller)

sunting

Subgenre ini menerpkan unsur erotik berahi. Ia mula menjadi laris sejak era 1980-an dan berkembangnya penetrasi pasar VCR (salah satu tipe perangkat pemutar kaset video). Termasuk dalam tipe ini adalah filem-filem Basic Instinct dan Fatal Attraction.

Debaran seram (horror thriller)

sunting

Dalam tipe ini, konflik antara tokoh-tokoh di dalamnya terjadi secara mental, emosional dan fisik. Dua contoh terbaru dari tipe thriller ini adalah film-film Saw dan 28 Days Later karya Danny Boyle. Apa yang paling membedakan horror thriller adalah elemen ketakutan yang dijunjung sepanjang cerita. Tokoh-tokoh utamanya tidak hanya berhadapan dengan musuh yang lebih kuat, tetapi pada akhirnya mereka menjadi korban setelah merasakan ketakutan yang luar biasa akibat menarik perhatian sang musuh/monster. Contoh film lainnya adalah Psycho karya Alfred Hitchcock dan Silence of the Lambs karya Thomas Harris.

Debaran perundangan (legal thriller)

sunting

Para pengacara protagonis berhadapan dengan musuh-musuh mereka dalam tipe thirller ini, baik di dalam maupun di luar ruang persidangan, baik membahayakan kasus yang mereka perjuangkan maupun nyawa mereka sendiri. The Pelican Brief karya John Grisham adalah contoh terkenal dari film bertipe ini.

Debaran konspirasi (conspiracy thriller)

sunting

Karya dalam subgenre ini menampilkan seorang protagonis yang menghadapi sebuah kelompok musuh yang berkuasa di mana kebenaran dan motif yang tersirat disebalik tujuan musuh misteri itu hanya diketahui protagonis tersebut yang tahu. The Chancellor Manuscript dan The Aquitane Progression karya Robert Ludlum masuk dalam kategori ini, seperti juga film-film Three Days of the Condor dan JFK.

Debaran kriminal (criminal thriller)

sunting

Karya tipe ini adalah gabungan dari cerita seru dan film kriminal yang menampilkan cerita tegang dari sebuah atau beberapa tindakan kriminal yang sukses atau gagal. Film-film ini lebih berfokus pada tokoh penjahatnya daripada pada pihak polisi. Subgenre ini biasanya menekankan faktor adegan aksi daripada aspek psikologis. Topik utama dari film-film ini termasuk pembunuhan, perampokan, pengejaran, baku-tembak, dan pengkhianatan. Contohnya adalah film The Killing, Seven, Reservoir Dogs, Inside Man, and The Asphalt Jungle.

Debaran psikologi (psychological thriller)

sunting

Karya tipe ini memiliki elemen thriller yang menitikberatkan pada tekanan psikologis yang dihadapi masing-masing karakter. Film-film tipe ini biasanya berjalan lebih lambat dan melibatkan banyak pengembangan karakter tokoh-tokoh dan jalan cerita yang penuh kejutan. The Illusionist, The Number 23, The Sixth Sense, dan The Prestige adalah contoh-contoh film tipe ini.

Lihat juga

sunting

Rujukan

sunting

Pautan luar

sunting