Mensiang
Mensiang adalah sejenis rumput anggota famili teki-tekian (Cyperaceae) yang sering dimanfaatkan sebagai bahan anyam-anyaman. Rumput ini tumbuh di paya rawa.
Mensiang | |
---|---|
Mensiang, Actinoscirpus grossus di rawa pegunungan Tanah Kampung, Sungai Penuh | |
Pengelasan saintifik | |
Alam: | |
Order: | |
Keluarga: | |
Genus: | Actinoscirpus (Ohwi) R.W.Haines & Lie
|
Spesies: | A. grossus
|
Nama binomial | |
Actinoscirpus grossus (L.f.) Goetgh. & D.A.Simpson[1]
| |
Agihan mensiang (warna merah) | |
Sinonim | |
Sinonim selengkapnya, lihat The Plant List[4] |
Nama sainsya Actinoscirpus grossus [5], nama daerahnya, di antaranya:[2]
Pengenalan
suntingRumput yang berumpun kuat, tegak, beranak banyak, dengan geragih panjang yang berhujung pada sebuah umbi kecil; batang menyegitiga tajam dengan sisi-sisi yang mencekung, berambut halus, 80-200 cm × 5-10 mm. Daun-daun dalam roset, seperti garis, 50–80 sm × 0.5–3 cm, sebelah bawah menyegitiga hingga melekuk dalam, sebelah atas melekuk dangkal dengan hujung datar dan sangat runcing, tepinya berambut tajam. Perbungaan terminal, tak beraturan, bentuk payung majemuk; sumbu perbungaan kasar, berambut sikat halus, 4–17 sm panjangnya; pangkalnya dengan beberapa daun pelindung yang tidak sama panjang, setidaknya 2 di antaranya lebih panjang dari perbungaan, 15–70 cm panjangnya; spikelet berjumlah banyak, tegak sendiri, duduk atau bertangkai, bulat telur sampai bulat telur memanjang, berhujung runcing, dengan banyak bunga berjejal-jejal, 4-10 × 3.5–4 mm. Buah bulir bulat telur terbalik, dengan hujung meruncing, halus, keperangan , menyegitiga, 1.25-1.75 mm × lk. 1 mm.[5]
Agihan dan ekologi
suntingMensiang menyebar luas mulai dari India, Asia Tenggara, Cina Selatan, Kawasan Malesia, hingga Australia tropis. Di Indonesia didapati di semua wilayah, kecuali Nusa Tenggara dan Maluku.[5]
Rumput ini tumbuh subur di paya-paya atau tempat-tempat yang acap tergenang, tepi kolam, saluran air, dan daerah berawa; melimpah secara lokal, terutama di dataran rendah, hingga ketinggian 850 m dpl. Juga di sawah-sawah beririgasi, sawah lebak, dan sawah pasang-surut.[5]
Di persawahan, mensiang sering pula berkembang menjadi rumpai, meskipun berisiko kecil.[5] Inilah asal kata menyiang pada budidaya padi di swah, yaitu membuang gulma mensiang dan gulma-gulma lainnya. Namun di Malaysia, gangguannya bisa menjadi serius.[6]
Manfaat
suntingBatangnya dipakai untuk membuat anyaman yang kuat lagi awet, tetapi murah harganya; misalnya tikar kasar dan karung. Batang ini mula-mula dibuang salah satu sudutnya, lalu dipipihkan dan diratakan dengan sepotong bambu, dan dijemur di terik matahari. Lembar-lembar ini lalu diembunkan agar menjadi putih, sebelum kemudian dianyam sesuai keperluan.[2]
Di Filipina, akarnya dipakai sebagai bahan pengerut (astringensia), antidiarea, anti muntah, tonikum hati, dan pencahar (laksatif).[7]
Catatan kaki
sunting- ^ P. Goetghebeur & D.A. Simpson. 1991. "Critical notes on Actinoscirpus, Bolboschoenus, Isolepis, Phylloscirpus, and Amphiscirpus (Cyperaceae). Kew Bulletin 46(1): 171. [1 Mar 1991]
- ^ a b c Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia I: 352-3. Badan Litbang Kehutanan, Departemen Kehutanan. Jakarta.
- ^ Linnaeus filius. 1782. Supplementum Plantarum: Systematis Vegetabilium editionis Decimae Tertiae, Generum Plantarum editionis Sextae, et Specierum Plantarum editionis Secundae :104. Editum a Carolo a Linné. Brunsvigae [Braunschweig] :Impensis Orphanotrophei, 1781 [publ. Apr 1782]
- ^ The Plant List: Actinoscirpus grossus (L.f.) Goetgh. & D.A.Simpson
- ^ a b c d e Kostermans, A.J.G.H., S. Wirjahardja, and R. J. Dekker. 1987. "The weeds: description, ecology and control": 260-1, in M. Soerjani, A.J.G.H. Kostermans, and G. Tjitrosoepomo, (eds.). Weeds of Rice in Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka.
- ^ Plantwise: Greater club rush (Scirpus grossus)
- ^ Phillippine Medicinal Plants: Tikiu, Scirpus grossus Linn.f.
Pautan luar
sunting- Profil spesies di Sistem Maklumat Biokepelbagaian Malaysia
- IUCN Redlist: Actinoscirpus grossus
- WSSA: Actinoscirpus grossus