Bisa ialah istilah umum yang memaksudkan sebarang jenis toksin[1] yang digunakan oleh jenis-jenis haiwan yang tertentu untuk disuntikkan ke dalam mangsa dengan menggigit, menyengat atau tindakan benda tajam yang seumpamanya.[2] Tidak seperti racun yang dimakan atau ditelan, bisa lazimnya disampaikan terus ke dalam sistem limfa di mana ia bertindak dengan lebih pantas.

Lain bisa lain potensinya; bisa pembunuh biasanya bersukatan median dosis maut (LD50, LD50, atau LD-50) yang diungkapkan secara pecahan jisim (cth., miligram toksin sekilogram jisim badan), yang akan membunuh 50% mangsa jenis tertentu (cth., tikus makmal).

Kepelbagaian

sunting
 
Sengat tebuan dengan setitis bisa

Invertebrat

sunting

Antara haiwan yang berbisa adalah labah-labah dan lipan yang menyuntikkan bisa dengan siung; kala jengking dan serangga penyengat seperti tebuan dan lebah yang menyuntikkan bisa dengan sengat. Kebanyakan beluncas mempunyai kelenjar bisa pertahanan yang ditanda dengan bulu kejur pada badannya yang boleh membunuh manusia.

Atas tanggungjawab menjaga sarang dan simpanan makanan, lebah membuat dan menggunakan bisa berasid (apitoksin) untuk menyebabkan kesakitan kepada benda yang disengatnya, sementara tebuan menggunakan bisa yang berbeza sekali untuk melumpuhkan mangsa untuk disimpan hidup-hidup dalam kebuk anak.

Ubur-ubur kotak adalah ubur-ubur yang paling berbisa di dunia.

Reptilia yang paling banyak menggunakan bisa ialah ular yang dibiasanya disuntikkan ke dalam mangsa dengan taringnya.


Rujukan

sunting
  1. ^ venom di Kamus Perubatan Dorland
  2. ^ "venom - Definition from the Merriam-Webster Online Dictionary". Dicapai pada 2008-12-13.