Iraq kuno

sunting

Secara sejarah Iraq dikenal sebagai Mesopotamia, yang secara harafiah bermaksud "di antara sungai-sungai" dalam bahasa Yunani. Tanah ini menjadi tempat kelahiran peradaban pertama dunia yang dikenal, budaya Sumeria, diikuti dengan budaya Akkadia, Babylon dan Asyur yang pengaruhnya meluas ke daerah-daerah tetangganya sejak sekitar 5000 SM. Peradaban-peradaban ini menghasilkan tulisan tertua dan sebahagian dari ilmu pengetahuan, matematik, hukum dan falsafah yang pertama di dunia, sehingga menjadikan wilayah ini pusat dari apa yang umumnya dikenal sebagai "Buaian Peradaban". Peradaban Mesopotamia kuno mendominasi peradaban-peradaban lainnya pada zamannya.

Bagian atas dari stela aturan hukum Hammurabi.

Pada abad ke-6 SM, wilayah ini menjadi sebahagian dari wilayah taklukan Parsi di bawah Koresy Agung selama hampir 4 abad, sebelum ditaklukkan oleh Alexander Agung dan tetap berada di bawah kekuasaan Yunani selama hampir dua abad. Sebuah suku bangsa Iran dari Asia Tengah yang bernama Parthia kemudian merebut wilayah ini, diikuti dengan Dinasti Sassanid Parsi selama 9 abad, sehingga abad ke-7.

Zaman Islam

sunting

Pada awal abad ke-7, Islam menyebar ke daerah yang kini bernama Iraq. Sepupu sekaligus menantu Nabi Muhammad Ali memindahkan ibukota di Kufah "fi al-Iraq" di mana ia menjadi Khulafa al-Rasyidin yang ke-4. Bani Umaiyyah yang berkuasa dari Damsyik di abad ke-7 menguasai Wilayah Iraq.

Baghdad, ibukota Khilafah Abbasiyah, adalah bandar utama bagi dunia Arab dan Islam selama 5 abad.

Turki Uthmaniyyah

sunting

Pada tahun 1258, Baghdad dihancurkan oleh bangsa Mongol. Turki Uthmaniyyah mengambil alih Baghdad dari Parsi pada tahun 1535. Uthmaniyah kehilangan Baghdad ke Dinasti Safavid Parsi pada tahun 1509, dan mengambilnya kembali pada tahun 1632. Kekuasaan Uthmaniyah atas Iraq berlangsung hingga Perang Dunia I ketika Empayar Uthmaniyyah berada bersama Empayar Jerman dan Kuasa Tengah.