Sains pertanian
Sains pertanian adalah bidang biologi multidisiplin yang luas yang merangkumi bahagian-bahagian ilmu yang tepat, semulajadi, ekonomi dan sosial yang digunakan dalam amalan dan pemahaman pertanian. (Sains veterinar, tetapi bukan sains haiwan, sering dikecualikan daripada definisi.)[1]
Ilmu pertanian mencakupi kajian dan pengembangan dalam bidang:
- Metode produksi (misal manajemen irigasi, input nitrogen yang direkomendasikan)
- Peningkatan produktivitas pertanian dalam hal kuantitas dan kualitas (seleksi tanaman dan hewan yang tahan kekeringan, pengembangan pestisida baru, teknologi penginderaan hasil, simulasi model pertumbuhan tanaman, kultur sel in vitro)
- Pengubahan dan pengoalahan produk primer menjadi barang gunaan (dari tahap penghasilan, pengawetan, dan pembungkusan)
- Pencegahan dan pembaikan kerusakan alam sekitar (ptanah, penyusutan tanah, pengurusan sampah, bioremediasi)
- Ekologi produksi teoreti, berkatian pemodelan produksi tanaman
- Peningkatan pertanian mampan yang memberi makan sebahagian besar orang miskin di dunia - sistem ini menarik perhatian kerena kemampuan mendorong integrasi dengan sistem ekologi alam lebih baik dari pertanian industri, yang mungkin lebih bersifatberkelanjutan dibandingkan sistem pertanian moden
- Produksi bahan maknana berdasarkan permintaan global. (Lihat polisi pertanian)
- Bioteknologi merujuk kepada aplikasi prinsip sains dan kejuteraan dalam pemprosesan bahan oleh agen biologi. [2]
Sejarah
suntingAsas-asas sains pertanian difahamkan bermula dengan kajian dilakukan Gregor Mendel dalam bidang genetika, namun sains pertanian dalam konteks modern bisa dikatakan dimulai pada abad ke-18 ketika pupuk kimia mempengaruhi fisiologi tanaman. Pemumpukan kegiatan pertanian yang mendadak sejak tahun 1960-an baik di negara-negara maju dan berkembang - seringkali disebut dengan Revolusi Hijau - yang merupakan kemajuan yang dibuat dalam menseleksi dan meningkatkan mututanaman dan haiwan ternakan untuk produktivitas tinggi, juga penggunaan input tambahan seperti pupuk dan pestisida.
Pertanian merupakan kegiatan campur tangan paling utama dilakukan manusia terhadap alam, sehingga mengesan persekitaran taburan manusia secara umum. Pertanian intensif, pertanian industri, serta peningkatan populasi telah menarik perhatian ilmuwan mengenai pentingnya pengembangan kaedah atau metode pertanian baru untuk menangani kesan sampingan buruk daripada kegiatan tersebut; termasuk bidang teknoulgi yang mengasumsikan bahwa seluruh solusi masalah teknologi ada pada teknologi yang lebih baik, dan pertanian juga merupakan teknologi. Solusi yang dipertimbangkan mulai dari manajemen hama terpadu, pegurusan sampah, seni bina landskap, dan genomika. Teknologi baru seperti bioteknologi, sains komputer antara lainnya telah memungkinkan untuk mengembangkan bidang pengajian baru termasuk dalam bidang kejuruteraan genetik, agrofizik, statistik pertanian serta pertanian tepat.
Tokoh penting
suntingIlmu pertanian dan krisis pertanian
suntingIlmu pertanian bertujuan untuk memberi makan populasi dunia sambil mencegah masalah keamanan hayati yang mampu mempengaruhi kesehatan manusia dan lingkungan. Hal ini membutuhkan manajemen yang baik terhadap sumber daya alam dan menghargai lingkungan.
Aspek ekonomi, lingkungan, dan aspek sosial dari ilmu pertanian adalah subjek yang terus diperdebatkan. Krisis terbaru seperti flu burung dan penyakit sapi gila serta isu organisme termodifikasi secara genetik menggambarkan kompleksnya dunia pertanian yang harus ditangani dengan ilmu pertanian, secara sosial maupun eksakta.
Bidang yang berkaitan
suntingLihat pula
suntingRujukan
sunting- ^ "Agricultural research, livelihoods, and poverty". International Food Policy Research Institute (IFPRI. Diarkibkan daripada yang asal pada 26 Jun 2010.
- ^ Tai, Lung Aik (1992). Sains Pertanian Tingkatan 5. Kuala Lumpur: Saresa Binti Remeo. m/s. 60. ISBN 983-62-3082-3.Aik, Tai Lung (1992). Sains Pertanian Tingkatan 5. Kuala Lumpur: Saresa Binti Remeo. m/s. 60. ISBN 983-62-3082-3.
Bacaan lanjut
sunting- Agricultural Research, Livelihoods, and Poverty: Studies of Economic and Social Impacts in Six Countries Edited by Michelle Adato and Ruth Meinzen-Dick (2007), Johns Hopkins University Press Food Policy Report
- Claude Bourguignon, Regenerating the Soil: From Agronomy to Agrology, Other India Press, 2005
- Pimentel David, Pimentel Marcia, Computer les kilocalories, Cérès, n. 59, sept-oct. 1977
- Russell E. Walter, Soil conditions and plant growth, Longman group, London, New York 1973
- Salamini Francesco, Oezkan Hakan, Brandolini Andrea, Schaefer-Pregl Ralf, Martin William, Genetics and geography of wild cereal domestication in the Near East, in Nature, vol. 3, ju. 2002
- Saltini Antonio, Storia delle scienze agrarie, 4 vols, Bologna 1984-89, ISBN 88-206-2412-5, ISBN 88-206-2413-3, ISBN 88-206-2414-1, ISBN 88-206-2415-X
- Vavilov Nicolai I. (Starr Chester K. editor), The Origin, Variation, Immunity and Breeding of Cultivated Plants. Selected Writings, in Chronica botanica, 13: 1-6, Waltham, Mass., 1949–50
- Vavilov Nicolai I., World Resources of Cereals, Leguminous Seed Crops and Flax, Academy of Sciences of Urss, National Science Foundation, Washington, Israel Program for Scientific Translations, Jerusalem 1960
- Winogradsky Serge, Microbiologie du sol. Problèmes et methodes. Cinquante ans de recherches, Masson & c.ie, Paris 1949
Pautan luar
sunting- Consultative Group on International Agricultural Research (CGIAR)
- Agricultural Research Service
- Indian Council of Agricultural Research
- International Institute of Tropical Agriculture
- International Livestock Research Institute
- The National Agricultural Library (NAL) - The most comprehensive agricultural library in the world.
- Crop Science Society of America
- American Society of Agronomy
- Soil Science Society of America
- Agricultural Science Researchers, Jobs and Discussions
- Information System for Agriculture and Food Research
- South Dakota Agricultural Laboratories
- NMSU Department of Entomology Plant Pathology and Weed Science