Pokok Cantigi Ungu

Pokok Cantigi Ungu atau Cantigi Gunung (bahasa Sunda: ᮎᮔ᮪ᮒᮤᮌᮤ, translit. cantigi) nama sainsya Vaccinium varingiaefolium (Bl.) Miq. [1][2] flora malar hijau serumpun kranberi dan beri biru famili Ericaceae tumbuh di lelohong belerang kekawah api tinggi Gunung Batok, Gunung Bromo dan Gunung Lawu selainnya seluruh pulau Jawa pada ketinggian antara 1500-3300 meter dpl. [3].[1][2] Tumbuhan yang tahan lasak ini dikenal pula sebagai manisrejå (bahasa Jawa) dan delima montak (Kaltim).

Pokok Cantigi Ungu
Semak di kaki Gunung Semeru
Pengelasan saintifik
Alam:
Divisi:
Kelas:
Subkelas:
Order:
Keluarga:
Genus:
Spesies:
V. varingifolium
Nama binomial
Vaccinium varingifolium

Belum banyak informasi mengenai tumbuhan ini. Sebagian besar informasi terkait dengan keberadaannya yang khas mendominasi sekitar kawah di pegunungan. Suatu pemandangan yang khas muncul ketika mendekati daerah kawah adalah dominasi pepohonan kecil yang selalu hijau sepanjang tahun dengan pucuknya yang berwarna merah-ungu.

Daun, buah, dan batangnya digunakan oleh masyarakat penduduk tinggal sekitar kaki gunung: daun ini dapat dimakan sebagai lalapan, buah cantigi sepanjang tahun[1] yang masak menghitam memiliki rasa manis dan juga dimakan. Batang cantigi ungu biasa digunakan untuk dibuat arang[4][5].

Cantigi gunung di kawasan Gunung Arjuno.

Walaupun tumbuhan ini mendominasi sekitar pergunungan Jawa, penelitian yang dilakukan untuk mengungkap potensinya masih sangat minim. Dengan demikian, berbagai aspek tumbuhan ini, mulai dari aspek botani sampai kepada penggunaannya untuk kepentingan manusia masih terbuka luas dan memiliki prospek yang menjanjikan.

Rujukan

sunting
  1. ^ a b c Backer, C. A.; Van den Brink, R. C. Bakhuizen Jr. (1968). Flora of Java. Groningen.
  2. ^ a b Efri Roziaty; Adnan Nurrahman Al Farisi (Mar 2022). "Cantigi (Vaccinium varingifolium (Blume) Miq.) Di Jalur Pendakian Gunung Lawu Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah". Bioeksperimen. Universitas Muhammadiyah Surakarta. 8 (1): 20–2. doi:10.23917/bioeksperimen.v8i1.18086.
  3. ^ Choesin, D.N., Sri Amnah, S., and Taufikurahman (2001). Ecological aspects of Vaccinium varingiaefolium growing in a stressed volcanic environment. ITB. 34–5.
  4. ^ Heyne, Karel (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia. II. Jakarta: Badan Litbang Departement Kehutanan.
  5. ^ Ogata, 1986