Jujutsu [ju-ju-tsu; Jepun: 柔術, jūjutsu Mengenai audio inilisten ], jujitsu atau jiu-jitsu adalah sejenis seni bela diri dari Jepun dicirikan kaedah pertempuran dekat untuk mengalahkan lawan bersenjata dan berperisai di mana seseorang menggunakan sama ada senjata pendek atau tidak.[1][2]

Jujutsu

Latihan Jujutsu di sekolah pertanian di Jepun sekitar tahun 1920
Juga digelar Jiu-Jitsu, Jiujitsu, Ju-Jitsu, Jujitsu, Ju-Jutsu
Fokus Hibrid
Negara asal Jepun Jepun
Keibubapaan Pelbagai
Pengamal masyhur Kanō Jigorō, Seishiro Okazaki, Takeda Sōkaku, Morihei Ueshiba, Wally Jay, Gokor Chivichyan, Gene LeBell, Lee Hasdell, Carlos Newton, Benny Urquidez, Tim Kennedy, Shonie Carter, Bill Underwood, Harold Howard, Michel van Rijt, Moshé Feldenkrais, Dong Jin Kim, Mikinosuke Kawaishi, Jean-Yves Thériault, Alexis Davis, Stephen Thompson, Serge Mol, Mikhail Zayats, Matt Larsen
Seni keturunan Judo, Sambo, jujutsu Brazil (via Judo), Aikido, Hapkido, Catch Wrestling, Bartitsu, jujutsu Jerman, jujutsu Atemi
Sukan Olimpik Judo

Gambaran umum

sunting

Jujutsu pada dasarnya adalah bentuk pembelaan diri yang bersifat defensif dan memanfaatkan "Yawara-gi" atau teknik-teknik yang bersifat fleksibel di mana serangan dari lawan tidak dihadapi dengan kekuatan, melainkan dengan cara "menipu" lawan agar daya serangan tersebut dapat digunakan untuk mengalahkan dirinya sendiri. Dari seni bela diri Jujutsu ini, lahirlah beberapa seni beladiri lainnya yang mempunyai konsep defensif serupa, yaitu Aikido dan Judo, keduanya juga berasal dari Jepang.

Jujutsu terdiri atas bermacam-macam aliran (Ryuha), namun pada garis besarnya terbagi atas dua "gaya", yaitu tradisional dan modern. Gerakan dari kedua macam "gaya" Jujutsu ini adalah hampir sama, namun jurus-jurus Jujutsu modern sudah disesuaikan dengan situasi pembelaan diri pada zaman modern, sedangkan jurus-jurus Jujutsu tradisional biasanya mencerminkan situasi pembelaan diri di saat aliran Jujutsu yang bersangkutan diciptakan. Sebagai contoh, Jujutsu yang diciptakan pada zaman Sengoku Jidai (sebelum Shogun Tokugawa berkuasa) menekankan pada pertarungan di medan perang dengan memakai baju besi (disebut Yoroi Kumi Uchi), sedangkan yang diciptakan pada zaman Edo (sesudah Shogun Tokugawa berkuasa) menekankan pada beladiri dengan memakai pakaian sehari-hari (Suhada Jujutsu).

Teknik-teknik Jujutsu pada garis besarnya terdiri atas atemi waza (menyerang bagian yang lemah dari tubuh lawan), kansetsu waza/gyakudori (mengunci persendian lawan) dan nage waza (menjatuhkan lawan). Setiap aliran Jujutsu memiliki caranya sendiri untuk melakukan teknik-teknik tersebut di atas. Teknik-teknik tersebut lahir dari cara pembelaan diri golongan samurai(prajurit perang zaman dahulu) saat mereka tidak mampu atau tidak ingin menggunakan pedangnya (misalnya karena tidak ingin melukai atau membunuh lawan).

Latar belakang

sunting

Peristilahan

sunting

Jujutsu, datang hasil perumian moden Hepburn istilah Jepun asal yang menggabungkan perkataan ju (柔) daripada jūdō (柔道) yang bermaksud "lembut" dan jutsu (術) yang bermaksud "seni"; istilah ini hanya dipakai sejak abad ke-17 sebagai suatu istilah rangkuman umum terhadap banyak jurusan dan teknik mengcengkam yangg banyak ada dalam seni ini termasuk kogusoku koshi no mawari (小具足腰之廻, "cengkam pedang kecil"), kumiuchi (組討 / 組打, "cengkaman"), taijutsu (体術, "seni badanart"), yawara (柔 / 和, "lembut"), (ya)wa(ra)jutsu (和術, seni sebati), torite (捕手, "tangkap tangan") malah juga istilah "judo" sendiri sebelum terbentuknya seni moden Kodokan bernama sama pada tahun 1724.[3]

Pembangunan

sunting

Rujukan

sunting
  1. ^ Takahashi, Masao (May 3, 2005). Mastering Judo. Human Kinetics. m/s. viii. ISBN 0-7360-5099-X.
  2. ^ Mol, Serge (2001). Classical Fighting Arts of Japan: A Complete Guide to Koryū Jūjutsu. Tokyo, Japan: Kodansha International. m/s. 24–54. ISBN 4-7700-2619-6.
  3. ^ Mol, Serge (2001). Classical Fighting Arts of Japan: A Complete Guide to Koryū Jūjutsu. Tokyo, Japan: Kodansha International. m/s. 24–54. ISBN 4-7700-2619-6.

Pautan luar

sunting
  • "Jujutsu" by Jigorō Kanō and T. Lindsay, 1887 (Transactions of the Asiatic Society of Japan, Volume 15). On jujutsu and the origins of judo.