Gurita (Jawi: ݢوريتا), kurita atau sotong gurita ialah moluska sefalopod dalam order Octopoda. Gurita mempunyai dua mata dan empat pasang lengan, dan seperti sefalopod lain mereka ialah simetri. Terdapat kira-kira 300 spesies gurita yang dikenalpasti.

Gurita
Gurita biasa, Octopus vulgaris.
Pengelasan saintifik
Alam:
Filum:
Kelas:
Subkelas:
Superorder:
Order:
Octopoda

Leach, 1818
Suborder

Cirrina
Incirrina

Sinonim
  • Octopoida
    Leach, 1817

Taksonomi

sunting


Gambaran

sunting

Bentuk fizik

sunting

Gurita memiliki 8 lengan atau "janggut" dengan penghisap berupa bulatan cekung pada lengan yang digunakan untuk bergerak di dasar laut dan menangkap mangsa. Lengan gurita merupakan struktur hidrostat otot yang hampir seluruhnya terdiri dari lapisan otot tanpa tulang atau tulang rangka luar. Tidak seperti haiwan Cephalopoda lainnya, sebahagian besar gurita dari subordo Incirrata mempunyai tubuh yang terdiri dari otot dan tanpa tulang rangka dalam. Gurita tidak memiliki cangkerang sebagai pelindung di bahagian luar seperti halnya Nautilus dan tidak memiliki cangkerang dalam atau tulang seperti sotong dan cumi-cumi. Paruh adalah bahagian terkeras dari tubuh gurita yang digunakan sebagai rahang untuk membunuh mangsa dan menggigitnya menjadi bahagian-bahagian kecil.

Tubuh yang sangat fleksibel memungkinkan gurita untuk menyelipkan diri pada celah batuan yang sangat sempit di dasar laut, terutama sewaktu melarikan diri dari ikan pemangsa seperti belut laut Moray. Gurita yang kurang dikenal orang dari subordo Cirrata memiliki dua buah sirip dan cangkerang dalam sehingga kemampuan untuk menyelip ke dalam ruangan sempit menjadi berkurang.

Gurita mempunyai masa hidup yang relatif singkat dan beberapa spesies hanya hidup selama 6 bulan. Spesies yang lebih besar seperti Gurita raksasa Pasifik Utara yang beratnya boleh mencapai 40 kilogram boleh hidup sampai 5 tahun di bawah kondisi lingkungan yang sesuai. Reproduksi merupakan salah satu sebab kematian, gurita jantan hanya boleh hidup beberapa bulan setelah mengawan dan gurita betina mati tidak lama setelah bertelur. Kematian disebabkan kelalaian gurita untuk makan selama sekitar satu bulan sewaktu menjaga telur-telur yang belum menetas.

Selubung bahagian perut tubuh gurita disebut mantel yang terbuat dari otot dan terlihat seperti kantung. Gurita memiliki tiga buah jantung yang terdiri dari dua buah jantung untuk memompa darah ke dua buah insang dan sebuah jantung untuk mengalirkan darah ke seluruh bahagian tubuh. Darah gurita mengandung protein Hemosianin yang kaya dengan tembaga untuk mengangkut oksigen. Dibandingkan dengan Hemoglobin yang kaya dengan zat besi, Hemosianin kurang efisien dalam mengangkut oksigen. Hemosianin larut dalam plasma dan tidak diikat oleh sel darah merah sehingga darah gurita berwarna biru pucat. Gurita bernapas dengan menyedot air ke dalam rongga mantel melalui kedua buah insang dan disemburkan keluar melalui tabung siphon. Gurita memiliki insang dengan pembagian yang sangat halus, berasal dari pertumbuhan tubuh bahagian luar atau bahagian dalam yang mengalami vaskulerisasi.

Kecerdasan

sunting
 
Gurita spesies Octopus cyanea sedang mengamati keadaan sekeliling

Gurita sangat cerdas dan kemungkinan merupakan haiwan paling cerdas di antara semua haiwan invertebrata. Kecerdasan gurita sering menjadi bahan perdebatan di kalangan ahli biologi [1][2][3]. Hasil percubaan mencari jalan dalam pagar sesat dan memecahkan masalah menunjukkan bahawa gurita mempunyai ingatan jangka pendek dan jangka panjang, walaupun masa hidup gurita yang singkat membuat pengetahuan yang boleh dipelajari gurita menjadi terbatas.

Gurita mempunyai sistem saraf yang sangat kompleks dengan sebahagian saja yang disetempatkan di bahagian otak. Dua pertiga dari sel saraf terdapat pada tali saraf yang ada pada lapan-lapan lengan gurita. Lengan gurita boleh melakukan berbagai jenis gerakan refleks yang rumit, dipicu oleh 3 tahapan sistem saraf yang berbeza-beza. Beberapa jenis gurita seperti gurita mimik boleh menggerakkan lengan-lengannya untuk meniru gerakan haiwan laut yang lain.

Kajian percubaan di makmal mendapati bahawa gurita dapat mudah diajar untuk memzedakan berbagai bentuk dan pola. Gurita juga boleh membuka tutup toples dengan belajar dari melihat saja[4], walaupun penemuan ini sering dipertentangkan berdasarkan berbagai alasan[1][2].

Gurita pernah ditemukan sedang melakukan gerakan yang menurut sebahagian orang seperti sedang bermain-main. Secara berkali-kali, gurita melepaskan botol dan mainan di tengah-tengah arus air melingkar di dalam akuarium dan lalu berusaha menangkapnya.[5]. Gurita sering memecahkan akuarium yang ditinggalinya dan kadang-kadang bertandang ke akuarium lain untuk mencari makanan. Gurita juga diketahui sering memanjat kapal penangkap ikan dan membuka ruangan penyimpan ikan untuk memakani kepiting.[3]

Di beberapa negara, gurita termasuk haiwan ujian yang tidak boleh dibedah tanpa bius. Di Britania Raya, Cephalopoda seperti gurita termasuk haiwan yang dilindungi Animals (Scientific Procedures) Act 1986 dan undang-undang anti kekejaman terhadap binatang. Walaupun tidak bertulang belakang, gurita sebagai haiwan ujian mendapat perlindungan yang sama seperti halnya haiwan bertulang belakang yang lain.[6]

Ada kepercayaan bahawa gurita yang sedang dalam keadaan stress akan memakan lengan-lengannya sendiri. Kajian yang masih terbatas dalam bidang ini menunjukkan bahawa kelakuan abnormal gurita mungkin disebabkan virus pemakan sel (autophagy) yang menyerang sistem saraf gurita. Kelakuan memakan lengan sendiri mungkin dapat dianggap sebagai penyakit saraf (neurological disorder).[perlu rujukan]

Pertahanan diri

sunting
 
Gurita spesies Octopus ocellatus sedang bersembunyi di dalam kulit kerang

Gurita biasanya memiliki tiga mekanisme pertahanan diri: kantung dakwat, penyamaran dan pemutusan lengan.

Gurita berwarna abu-abu pucat atau putih, tetapi warna kulit boleh diubah sesuai warna dan pola lingkungan sekitar dengan maksud melakukan penyamaran. Pada kulit gurita terdapat kromatofora berupa lapisan kantung-kantung pewarna yang lentur dan boleh mengubah warna, kelegapan dan daya tindak balas jaringan epidermis. Otot-otot di sekeliling kromatofora boleh membuat kantung-kantung pewarna menjadi kelihatan atau hilang. Kromatofora berisi pigmen berwarna kuning, jingga, merah, perang, atau hitam. Sebagian besar spesies gurita memiliki 3 warna dari seluruh pilihan warna kromatofora yang ada, walaupun ada juga spesies yang memiliki 2 atau 4 warna. Sel-sel lain yang boleh berubah warna adalah sel iridofora dan sel leukofora (warna putih).[7] Kemampuan berganti warna digunakan gurita untuk berkomunikasi atau memperingatkan gurita lain. Gurita cincin biru berubah warna menjadi kuning cerah dengan bulatan-bulatan berwarna biru jika merasa terancam sekaligus memperingatkan musuh bahawa dirinya sangat beracun.[8]

Beberapa spesies gurita dapat memutuskan lengannya sendiri (ototomi) mirip cecak dan beberapa spesies kadal yang memutuskan ekor sewaktu melarikan diri. Lengan gurita yang sedang merangkak juga berfungsi sebagai pengalih perhatian bagi calon pemangsa dan berguna pada saat mengawan.

Beberapa spesies gurita seperti gurita penyamar memiliki sistem pertahanan ke-4 berupa kemampuan meniru bentuk haiwan laut berbahaya seperti ikan lepu dan belut kerana tubuh yang boleh lentur dan berganti warna. Gurita penyamar juga pernah didapati mengganti tekstur mantel agar penyamaran menjadi lebih sempurna. Mantel gurita mimik boleh terlihat runcing-runcing seperti rumput laut atau benjol-benjol seperti tekstur batu karang.

Alat indra

sunting
 
Mata gurita sepesies Octopus vulgaris

Gurita memiliki penglihatan yang baik. Pupil gurita berbentuk seperti lubang celengan sehingga dikuatirkan menderita kelainan refraksi berupa astigmat, tetapi ternyata tidak jadi masalah bagi gurita yang berburu dengan penerangan yang kurang. Mata gurita "boleh" membedakan polarisasi cahaya tetapi sepertinya buta warna. Dua organ khusus yang disebut statosista yang terhubung dengan otak berfungsi sebagai alat pengesan posisi horizontal. Orientasi mata gurita dijaga oleh gerak otonomik (refleks) sehingga bukaan pupil selalu horizontal.

Gurita memiliki indra perasa yang luar biasa tajam. Alat hisap pada lengan gurita dilengkap dengan kemoreseptor sehingga gurita boleh merasakan benda yang disentuh. Lengan-lengan gurita memiliki penderia tekanan untuk mengesan lengan mana saja yang sedang dijulurkan, tetapi memiliki kemampuan proprioseptif (perasaan posisi dan pergerakan badan) yang sangat rendah. Penderia tekanan tidak cukup memberi informasi ke otak perihal posisi badan dan lengan gurita. Sebagai akibatnya, gurita tidak memiliki kemampuan mengenal benda secara tiga dimensi (stereognosis) dari benda yang disentuhnya. Gurita boleh merasakan variasi tekstur pada benda yang disentuh tetapi tidak boleh memadukan informasi untuk menerka bentuk benda yang sedang disentuh.

 
Gurita sedang merangkak

Susunan saraf otonom yang dimiliki setiap lengan menyebabkan gurita sulit mengetahui akibat dari gerakan yang dilakukan. Otak gurita mengeluarkan perintah tingkat tinggi untuk menggerakkan lengan, tetapi instruksi yang lebih terinci untuk menggerakkan lengan diberikan oleh tali saraf. Gurita tidak memiliki susunan saraf yang memberi umpan balik ke otak tentang keberhasilan perintah otak untuk menggerakan lengan, sehingga mengamati gerakan lengan secara visual merupakan satu-satunya cara bagi gurita untuk mengetahui lengan yang diinginkan sudah bergerak atau belum.

Cara bergerak

sunting
 
Gurita berenang dengan kepala di depan diikuti dengan lengan-lengannya

Gurita bergerak dengan cara merangkak atau berenang. Gurita cukup merangkak ditambah sedikit berenang jika ingin bergerak secara perlahan dan hanya berenang jika ingin bergerak cepat-cepat. Gurita boleh bergerak cepat sekali sewaktu sedang lapar atau sewaktu dalam bahaya. Kadar oksigen dalam darah diperkirakan hanya sekitar 4% sehingga gurita mempunyai stamina rendah yang akibatnya merugikan kehidupan gurita di alam bebas.

Gurita merangkak dengan setiap lengan yang dimiliki, dan sering menggerakkan beberapa lengan secara sekaligus sewaktu bergerak pada permukaan yang padat sambil sekaligus menyangga bahagian badan. Pada tahun 2005 ada laporan yang menulis bahawa sebahagian gurita boleh berjalan dengan dua lengan pada permukaan yang padat sambil meniru bentuk buah kelapa atau kumpulan rumput laut.[9]

Gurita berenang dengan semburan air seperti mesin jet yang berasal dari hasil kontraksi bahagian mantel, sedangkan arah semburan air diatur dengan menggunakan tabung siphon.

Tabiat

sunting

Pembiakan

sunting

Gurita jantan bereproduksi dengan meletakkan kantong spermatofora ke dalam rongga mantel gurita betina menggunakan lengan istimewa yang disebut hectocotylus. Lengan kanan ketiga biasanya menjadi hectocotylus. Pada beberapa spesies, gurita betina boleh menjaga sperma agar tetap hidup sampai telur menjadi matang. Setelah dibuahi, gurita betina boleh bertelur hingga sekitar 200,000 butir. Jumlah telur gurita boleh berbeda-beza bergantung pada masing-masing individu, keluarga, genus atau spesies. Gurita betina menggantung kumpulan telur berbentuk kapsul yang membentuk untaian di langit-langit sarang.

Setelah telur menetas, larva gurita untuk sementara waktu mengapung bersama kawanan plankton sambil memangsa pakan berupa copepod, larva-larva ketam dan tapak sulaiman sampai cukup besar dan berat untuk berada di dasar laut. Beberapa spesies gurita dengan habitat di laut dalam tidak perlu melewati kitaan melayang bersama kawanan plankton. Waktu kecil merupakan saat penuh bahaya kerana larva gurita mudah dimangsa pemakan plankton akibat terkelompok dalam kawanan plankton ini.

Manfaat

sunting

Templat:Moluska bernilai ekonomi

 
Gurita di Pasar ikan Tsukiji, Tokyo

Gurita sering ditangkap untuk digunakan sebagai bahan makanan, dipelihara di akuarium sebagai spesimen yang dipertontonkan, atau dipelihara sebagai haiwan peliharaan.

Bahan makanan

sunting

Berbagai-bagai spesies gurita merupakan makanan bagi penduduk sejumlah negara di dunia. Lengan dan berbagai bahagian tubuh gurita boleh menjadi berbagai macam variasi makanan.

Gurita merupakan makanan laut bagi penduduk di negara-negara Mediterania, Mexico, dan bahan utama berbagai makanan Jepun, seperti sushi, tempura, takoyaki dan akashiyaki.

 
Gurita yang dikeringkan

Hewan peliharaan

sunting
 
Gurita sedang cuba meloloskan diri lewat sela-sela akuarium yang sempit

Gurita boleh dijadikan haiwan peliharaan walaupun sulit untuk menjaganya agar tidak kabur. Gurita merupakan haiwan cerdas dan memiliki kemampuan memecahkan masalah sehingga sering dilaporkan melarikan diri dari akuarium yang tertutup rapat. Beberapa gurita dalam satu spesies yang sama mempunyai banyak variasi ukuran dan umur. Gurita berukuran kecil boleh saja berukuran kecil kerana memang baru lahir tetapi boleh juga sudah dewasa, sehingga sulit menentukan jangka hayat gurita peliharaan. Spesies Octopus bimaculoidesbiasa dijadikan haiwan peliharaan, kerana sewaktu masih anak-anak berukuran sebesar bola tenis sehingga lama hidup sebagai haiwan peliharaan boleh diperkirakan.

Gurita adalah binatang yang sangat kuat bila dibandingkan dengan ukuran tubuhnya. Gurita yang dipelihara sebagai haiwan peliharaan boleh membuka tutup akuarium dan bertahan hidup cukup lama di luar air sebelum masuk ke akuarium di dekatnya dan menyantap ikan-ikan yang ada di dalamnya. Gurita juga boleh menangkap dan memangsa beberapa spesies ikan yu.[10]

Rujukan

sunting
  1. ^ a b What is this octopus thinking? oleh Garry Hamilton.
  2. ^ a b Is the octopus really the invertebrate intellect of the sea? Diarkibkan 2009-12-15 di Wayback Machine By Doug Stewart. dalam: National Wildlife. Feb/Mar 1997, vol.35 no.2.
  3. ^ a b Giant Octopus—Mighty but Secretive Denizen of the Deep
  4. ^ Kecerdasan gurita: membuka toples
  5. ^ What behavior can we expect of octopuses?. Dr. Jennifer Mather, Department of Psychology and Neuroscience, University of Lethbridge and Roland C. Anderson, The Seattle Aquarium.
  6. ^ "United Kingdom Animals (Scientific Procedures) act of 1986". Diarkibkan daripada yang asal pada 2009-04-19. Dicapai pada 2020-12-23.
  7. ^ Meyers, Nadia. "Tales from the Cryptic: The Common Atlantic Octopus". Southeastern Regional Taxonomic Center. Dicapai pada 8 September 2006.
  8. ^ Sheedy, Jon dan Beasley, Sam. "Hapalochlaena: The Blue-Ringed Octopus". Diarkibkan daripada yang asal pada 2010-04-25. Dicapai pada 8 September 2006. Text "Earlham College" ignored (bantuan)CS1 maint: multiple names: authors list (link)
  9. ^ 'Science', vol. 307, p. 1927 (lihat pranala luar " Gurita berjalan dengan dua kaki: video dan laporan penelitian" jika tidak berlangganan Science online)
  10. ^ Arsip video Google, gurita menangkap ikan hiu


Pautan luar

sunting