Galen
Rencana ini mungkin boleh dikembangkan melalui teks yang diterjemah daripada rencana yang sepadan dalam Wikipedia Bahasa Arab. (Februari 2023)
Klik [tunjuk] pada sebelah kanan untuk melihat maklumat penting sebelum menterjemahkan.
|
Aelius Galenus atau Claudius Galenus (September 129 M – 199/217 M; Yunani: Γαληνός Galēnos, daripada adjektif "γαληνός", "tenang"[1], Arab: جَالِينُوس, rumi: Jālinūs dimelayukan sebagai Jalinus,[a] Inggeris: Galen) lebih dikenali sebagai Galenos dari Pergamon merupakan pakar perubatan, pakar bedah dan ahli falsafah utama Rumi keturunan Yunani.[3][4][5] Mungkin penyelidik perubatan paling berjaya pada zaman purba, Galen telah banyak menyumbang pada pemahaman banyak disiplin saintifik termasuklah anatomi,[6] fisiologi, patologi,[7][8] farmakologi,[9] neurologi, falsafah,[10] dan juga logik.
Klaudios Galenos | |
---|---|
Κλαύδιος Γαληνός Galenus | |
Kelahiran | AD 129 |
Meninggal dunia | s. AD 216 (aged s. 87) Unknown |
Kerjaya saintifik | |
Bidang | Anatomi perubatan falsafah |
Ringkasan hidup
suntingJalinus dilahirkan di Pergamum (kini di Turki moden), anak kepada Nicon, seorang jurubina kaya. Ada perbedaan pendapat mengenai masa hidupnya, pendapat pertama mengatakan Jalinus hidup tahun 129-199, sementara pendapat kedua mengatakan tahun 130-200.[11] Beliau berkenan kepada bidang pertanian, seni bina, astronomi, astrologi, falsafah tetapi akhirnya memilih untuk bertumpu kepada kedoktoran.
Pada usia 20 tahun beliau telah menjadi seorang tabib pada kuil Asklepios selama 4 tahun. Setelah kematian ayahnya pada 148 atau 149, beliau merantau untuk belajar di Smyrna, Korintus, dan Alexandria selama 12 tahun. Ketika beliau kembali ke Pergamum pada 157, beliau bekerja sebagai seorang dokter di sekolah gladiator sleama 3 sampai 4 tahun. Selama masa itu, beliau banyak belajar mengenai perawatan dan penyembuhan trauma dan luka. Kemudian beliau mengistilahkan luka sebagai "jendela untuk masuk ke tubuh".
Jalinus melakukan operasi yang berbahaya yang tidak pernah dilakukan lagi hampir selama 2 milenium terakhir termasuk pembedahan otak dan mata. Untuk mengoperasi katarak, beliau menyelipkan sebuah alat seperti benang ke mata hingga di belakang lensa mata. Ia kemudian menariknya untuk mengangkat katarak. Kesalahan sedikit dapat menyebabkan buta permanen. Selain itu beliau juga meletakkan dasar standar untuk pertabiban moden.
Pada 162, beliau pindah ke Rom di mana beliau banyak menyebarkan ilmu anatomi. Reputasinya kian naik dan dikenal sebagai ahli pertabiban yang berpengalaman dan memiliki klien yang tersebar luas. Salah satunya adalah konsul Flavius Boethius yang akhirnya memperkenalkan beliau menjadi tabib kerajaan. Ia turut merawat Lucius Verus, Commodus dan Spetimius Severus. Ia sempat kembali ke tanah airnya, Pergamum selama 166 hingga 169.
Jalinus menghabiskan sisa hidupnya di kerajaan. Sesuai tradisi, tahun meninggalnya ditetapkan sekitar tahun 200 sesuai dengan dokumen Suda Lexicon dari abad ke-10. Namun ada pendapat lain yang mengatakan bahawa beliau meninggal pada 216, disebabkan perkiraan karya tulis terakhirnya dituliskan pada akhir 207.
Sumbangan
suntingBidang kedoktoran
suntingJalinus menyumbang utama kepada kefahaman Hippokrates tentang penyakit. Di bawah teori humoralisme tubuh Hippocrates, perbedaan suasana hati atau mood manusia datang sebagai akibat dari ketidakseimbangan pada salah satu dari empat cairan tubuh, yaitu: darah, empedu kuning, empedu hitam, dan dahak. Jalinus mempromosikan teori ini dan tipologi temperamen manusia. Dalam pandangan Jalinus, ketidakseimbangan setiap cairan tubuh tersebut berhubungan dengan jenis temperamen manusia tertentu (darah-optimis, empedu hitam-melankolis, empedu kuning-koleris, dan dahak-apatis). Dengan demikian, individu dengan temperamen sanguin bersifat ekstrovert dan sosial; individu dengan tempramen koleris memiliki energi, gairah, dan karisma; melankolis biasanya kreatif, baik, dan perhatian; serta temperamen phlegmatik yang ditandai dengan suka bergantung, ramah, dan suka berkasih sayang.[12]
Ketertarikan utama Jalinus adalah dalam bidang anatomi manusia, tetapi undang-undang Romawi melarang pembedahan mayat manusia sejak sekitar tahun 150 SM.[13] Kerana pembatasan ini, Jalinus melakukan pembedahan terbuka anatomis makhluk yang masih hidup-hidup dan binatang mati, di mana kebanyakan berfokus pada babi dan primat.[7] Karya ini berguna karena Jalinus percaya bahawa struktur-struktur anatomi haiwan-haiwan ini sangat mirip badan manusia. Jalinus menjelaskan anatomi trakea dan dia merupakan orang yang pertama kali menunjukkan bahawa larinks dapat menghasilkan suara.[14][15] Dalam satu percobaan, Jalinus menggunakan hububan untuk mengembang paru-paru binatang yang mati.[16][17] Karya penulisan Jalinus tentang anatomi tidak dicabar sesiapapun hingga abad ke-16 di Eropah. Pada pertengahan abad ke-16, ahli anatomi Andreas Vesalius menantang pengetahuan anatomi Jalinus dengan melakukan pembedahan pada mayat manusia. Penyelidikan ini memungkinkan Vesalius membantah aspek-aspek anatomi Jalinus.
Di antara sumbangan besar Jalinus terhadap bidang perubatan adalah karyanya tentang sistem peredaran darah. Dia merupakan orang pertama yang menyadari bahawa ada perbedaan jelas antara darah vena (gelap) dan arterial. Meskipun eksperimen anatomi pada model haiwan membawanya ke pemahaman sistem peredaran darah yang lebih komprehensif, sistem saraf, sistem pernapasan, dan struktur lainnya, tetapi karyanya berisi kesalahan ilmiah.[10]
Psikoterapi
suntingSalah satu karya besar Jalinus berjudul Tentang Diagnosis dan Penyembuhan Gairah Jiwa, membahas tentang bagaimana pendekatan dan penanganan masalah psikologis.[18] Hal ini merupakan awal mula upaya Jalinus yang kemudian disebut sebagai psikoterapi. Bukunya berisi petunjuk tentang bagaimana memberikan nasihat kepada mereka yang memiliki masalah psikologis supaya mereka dapat mengungkapkan gairah dan rahasia terdalam mereka, dan akhirnya menyembuhkan mereka dari penyakit mental. Individu, atau terapis terkemuka, yang biasanya seorang pria, dengan usia lebih tua, lebih bijak, dan telah terbebas dari kontrol gairah atau nafsu.[18] Gairah ini, menurut Jalinus, menyebabkan masalah psikologis yang dialami oleh seseorang.
Karya dan pengaruh
suntingJalinus meneruskan pertabiban Hippokrates pada zaman Renaisans. Ia pun mengemukakan empat humor (cairan) tubuh yaitu darah, empedu kuning, empedu hitam, dan mukus. Empat hal ini akan berputar sesuai dengan empat musim. Ia menysuun teorinya sendiri dari prinsip tersebut dan banyak karyanya didasarkan pada prinsip Hippokrates.
Karya terbesarnya adalah tujuh belas buku dari Tentang Kegunaan Bagian Tubuh Manusia. Ia juga menulis tentang filsafat dan anatomi.
Teori yang dikemukakan oleh Jalinus didasarkan dari penciptaan oleh Pencipta ("Alam" atau phusis) - alasan utama mengapa kelak para sarjana Islam dan Kristen dapat menerima pandangannya.
Menurutnya, prinsip kehidupan yang paling dasar adalah pneuma atau udara yang kemudian dapat dikaitkan dengan jiwa. Hal ini membuktikan bahawa dunia kedokterannya sangat dipengaruhi oleh hal-hal filosofis. Pneuma physicon (roh haiwani) di otak mengatur pergerakan, persepsi, dan deria. Pneuma zoticon (roh hayati) yang ada di jantung mengatur darah dan suhu tubuh. "Roh alamiah" di hati mengatur nutrisi dan metabolisme.
Jalinus memperluaskan wawasannya dengan melakukan penyelidikan secara pembedahan langsung kepada haiwan-haiwan: pembedahan pada saraf suatu seekor babi yang dapat menghentikan erangan babi tersebut, mengikat saluran air kecing haiwan yang masih hidup untuk menunjukkan bahawa air kencing berasal dari ginjal, dab merosak saraf untuk menunjukkan kelumpuhan. Kaedah penunjukkan kepada publik seperti yang dilakukan oleh Jalinus ini digunakan sebagai cara belajar bagi mahasiswa pertabiban dan tak jarang menimbulkan perdebatan.
Ada beberapa teori Jalinus yang terbukti benar seperti argumentasinya akan pikiran yang terdapat di otak, bukan di hati seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles.
Bagaimanapun juga ada beberapa teori yang cacat seperti pemahaman Jalinus akan sistem sirkulasi. Ia menduga sistem vena dan arteri adalah dua sistem yang terpisah. Teori ini akhirnya ditolak oleh William Harvey pada abad ke-17. Oleh karena beliau menggunakan haiwan sebagai media percobaannya, terdapat kesalahfahaman antara organ haiwan dan organ manusia. Hal ini dikarenakan tidak semua organ serupa pada setiap spesies.
Ilmu pertabiban dunia Arab pada zaman pertengahan mengembangkan apa yang telah ditemukan para pakar Yunani kuno, termasuk pula karya Jalinus seperti teori humoralnya. Banyak karya Jalinus yang dituliskan dalam bahasa Yunani diterjemahkan ke bahasa Suryani oleh Imam Nestor di perguruannya di Gundishapur, Persia, dan kemudiannya ke bahasa Arab.
Buku
sunting- Jeanne Bendick - Galen and the Gateway to Medicine
Nota kaki
sunting- ^ Nama yang digunakan dalam manuskrip Bustanus al-Salatin[2]
Rujukan
sunting- ^ γαληνός, Henry George Liddell, Robert Scott, A Greek-English Lexicon, on Perseus Digital Library
- ^ Nuruddin al-Raniri (1638–1643). Bustan al-Salatin. Dicapai pada 27 Feb 2023 – melalui Malay Concordance Project, Universiti Nasional Australia.CS1 maint: date format (link)
- ^ "Life, death, and entertainment in the Roman Empire". David Stone Potter, D. J. Mattingly (1999). University of Michigan Press. p.63. ISBN 0-472-08568-9
- ^ "Galen on bloodletting: a study of the origins, development, and validity of his opinions, with a translation of the three works". Peter Brain, Galen (1986). Cambridge University Press. p.1. ISBN 0-521-32085-2
- ^ Nutton Vivian (1973). "The Chronology of Galen's Early Career". Classical Quarterly. 23 (1): 158–171. doi:10.1017/S0009838800036600. PMID 11624046.
- ^ Galen on the affected parts
- ^ a b Arthur John Brock (translator), Introduction. Galen. On the Natural Faculties. Edinburgh 1916
- ^ Metzger BM. New Testament Studies: Philological, Versional, and Patristic. BRILL 1980 ISBN 90-04-06163-0, 9789004061637
- ^ Galen on pharmacology
- ^ a b Galen on the brain Ralat petik: Tag
<ref>
tidak sah, nama "Galen on the brain" digunakan secara berulang dengan kandungan yang berbeza - ^ Asdi, E.D. & Aksa A.H. (1982). Filsuf-filsuf dunia dalam gambar. Yogyakarta: Surya Kencana.
- ^ Mark Grant, 2000, Galen on Food and Diet, Routledge]
- ^ 'Tragically, the prohibition of human dissection by Rome in 150 BC arrested this progress and few of their findings survived', Arthur Aufderheide, 'The Scientific Study of Mummies' (2003), page 5
- ^ Claudii Galeni Pergameni (1956). translated by Charles Joseph Singer (penyunting). Galen on anatomical procedures: De anatomicis administrationibus. London: Geoffrey Cumberlege, Oxford University Press/Wellcome Historical Medical Museum. m/s. 195–207.
- ^ Claudii Galeni Pergameni (October 1956). "Galen on Anatomical Procedures". Proceedings of the Royal Society of Medicine. 49 (10): 833. PMC 1889206.
- ^ Claudii Galeni Pergameni (1528). "De usu partium corporis humani, libri VII, cap. IV". Dalam Nicolao Regio Calabro (Nicolaus Rheginus) (penyunting). De usu partium corporis humani, libri VII (dalam bahasa Latin). Paris: ex officina Simonis Colinaei. m/s. 339. Diarkibkan daripada yang asal pada 2023-05-31. Dicapai pada 7 August 2010. Unknown parameter
|dead-url=
ignored (bantuan) - ^ A. Barrington Baker (October 1971). "Artificial respiration, the history of an idea". Medical History. 15 (4): 336–351. doi:10.1017/s0025727300016896. PMC 1034194. PMID 4944603.
- ^ a b King, D. Brett (2009). The Roman Period and the Middle Ages. In King, D. B., Viney, W., Woody, W. D. (Eds.) A History of Psychology: Ideas and Context (4th ed., pp. 70–71) Boston, Massachusetts: Pearson Education, Inc.
Pranala luar
sunting- (Inggeris) Jalinus Diarkibkan 2005-03-20 di Wayback Machine
- (Inggeris) Galen, Universitas Dayton Diarkibkan 2006-08-19 di Wayback Machine
- (Inggeris) Galen: Sebuah Sketsa Biografi Diarkibkan 2007-12-29 di Wayback Machine
- (Inggeris) Greek Biology and Medicine Diarkibkan 2006-02-11 di Wayback Machine oleh Henry Osborn Taylor (1922), edisi yang dipindai. Bab 5: "The Final System: Galen" Diarkibkan 2007-04-06 di Wayback Machine.
- (Inggeris) Galen dan Greek-Helenic, Sejarah Kedokteran Diarkibkan 2009-09-19 di Wayback Machine